SMK Masuk Desa: SMKN 5 Kupang Kenalkan Energi Terbarukan Tenaga Surya di Kupang

SMK Masuk Desa: SMKN 5 Kupang Kenalkan Energi Terbarukan Tenaga Surya di Kupang

Kupang, Ditjen Vokasi – Saat ini kita sedang dihadapkan dengan kondisi bumi yang tidak baik-baik saja. Kenaikan temperatur dan polusi semakin yang membabi buta membuat kualitas udara yang kita hirup menjadi tidak sehat. Fenomena ini salah satunya disebabkan oleh peningkatan emisi karbon yang dilepaskan ke udara.


Seperti yang kita ketahui beberapa aktivitas kita bergantung dengan energi fosil. Padahal penggunaan dalam jangka panjang akan membuat ketersediaannya semakin langka. Selain langka, penggunaan energi fosil juga tidak baik untuk lingkungan karena energi fosil merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar yang berpengaruh pada perubahan iklim di muka bumi ini. 


Menyikapi hal ini, organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah menetapkan 17 program besar untuk tahun 2030 yakni tercapainya tujuan pembangunan yang berkelanjutan atau yang biasa dikenal dengan istilah Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu tujuan yang ingin dicapai ialah terciptanya energi bersih dan terbarukan. Salah satu solusi yang sangat mungkin kita lakukan adalah shifting atau berpindah ke energi baru terbarukan. Secara operasional, energi baru terbarukan menghasilkan emisi karbon yang sangat minim, bahkan tidak sama sekali. Hal ini dapat menyelesaikan permasalahan terkait perubahan iklim yang telah disebutkan sebelumnya. 


Presiden Republik Indonesia menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang bisa dijadikan sebagai bahan energi terbarukan, misalnya cahaya matahari. Salah satu wilayah di Indonesia yang tingkat intensitas cahayanya cukup tinggi ialah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), di mana potensi teoritis energi surya NTT mencapai 66 gigawatt. 


“Negara kita ini memiliki kekuatan dan potensi yang besar. Urusan yang berkaitan dengan energi hijau yang nantinya akan masuk ke ekonomi hijau dan produk hijau harus diperkuat agar kita bisa bersaing di pasar global,” ucap Presiden Joko Widodo saat meresmikan pembukaan Kongres Nasional Mahasabha XIII Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (30-08-2023).


Ketersediaan bahan baku yang melimpah ini pun dimanfaatkan oleh Jurusan Teknik Energi Terbarukan (TET), SMKN 5 Kupang, NTT untuk menghasilkan produk tenaga surya yang bermanfaat.


SMKN 5 Kupang menjadi salah satu SMK yang concern terhadap penggunaan energi baru terbarukan (EBT) tenaga surya. Bahkan dapat dikatakan SMKN 5 Kupang merupakan salah satu pionir di NTT yang gencar menyosialisasikan penggunaan tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat sekaligus menyuarakan peralihan tenaga fosil ke EBT.


Kepala SMKN 5 Kupang, Safirah C. Abineno, menyampaikan bahwa ketersediaan listrik di NTT masih minim dan seringkali mati listrik. Adanya cahaya matahari yang diserap dalam panel surya menjadi penolong ketersediaan listrik di NTT.


“Kita harus segera beralih ke energi baru terbarukan karena energi fosil lambat laun akan langka. Sebagai institusi pendidikan yang memiliki jurusan terkait menjadi tanggung jawab tersendiri untuk mengatasi masalah ini. Memang modal awalnya besar, tapi untuk jangka panjang ini merupakan hal yang murah,” ucap Safirah.


Siswa Jurusan TET yang berkolaborasi dengan Jurusan Teknik Pengelasan mencoba mengolah ketersediaan cahaya matahari menjadi EBT yang bermanfaat. Kolaborasi ini pun menghasilkan berbagai produk ramah lingkungan antara lain gerobak tenaga surya dan powerbank tenaga surya. Kedua produk tersebut sengaja dirancang untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat NTT.



“Produk pertama kita ini adalah gerobak tenaga surya dan dan produk ini telah dibeli oleh pelaku UMKM lokal, seperti UMKM Bakso Malang Hopeng Nunusui,” ucap Safirah.


Setelah menghasilkan produk EBT tenaga surya, PR besar SMKN 5 Kupang ialah menyosialisasikan kepada masyarakat tentang penggunaan EBT tenaga surya. Siasat yang dilakukan untuk mengenalkan penggunaan tenaga surya kepada masyarakat ialah dengan program SMK Masuk Desa. Salah satu aktivitasnya ialah pemasangan powerbank di tempat wisata di Pulau Semau, NTT. Pemasangan powerbank tenaga surya dilakukan langsung oleh siswa SMKN 5 Kupang dengan disaksikan langsung oleh Gubernur NTT, Victor Laiskodat.


“Pemasangan powerbank di tempat wisata ini bertujuan untuk menyediakan sumber energi listrik di tempat wisata tersebut, apalagi di sini sering mati listrik. Selain itu, pemasangan alat ini juga bertujuan untuk mengenalkan penggunaan tenaga surya kepada masyarakat sehingga dengan ini mereka akan teredukasi dan berangsur beralih ke penggunaan energi terbarukan tenaga surya,” ucap Yunus Bullu, siswa SMKN 5 Kupang.


Sementara itu, pada saat meluncurkan program SMK Pusat Keunggulan Membangun Desa Inovasi Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya SMKN 5 Kupang (19-08-2023), Gubernur Victor menyampaikan bahwa dengan inovasi yang dihasilkan siswa SMK bermanfaat untuk warga sekitar.


“Prestasi yang luar biasa dihasilkan oleh siswa SMK. Hal ini berguna bagi wisatawan dan warga terutama untuk wilayah yang belum ada jaringan PLN. Semoga dengan ini dapat membantu dalam mengatasi krisis iklim dan listrik sehingga seluruh pelosok negeri bisa sama-sama bercahaya,” ucap Victor. 


Safirah menambahkan bahwa setiap tahunnya, SMKN 5 Kupang melahirkan kurang lebih 105 siswa Jurusan TET yang siap bersaing.


“Kurang lebih ada 50% dari keseluruhan jumlah yang tingkat pemikirannya sudah sampai menemukan inovasi. Sumber daya manusia (SDM) ini perlu kita siapkan untuk menjawab tantangan ke depan karena menurut prediksi 5—10 tahun tenaga fosil akan punah dan kalau kita tidak menyiapkan SDM nya maka salah satu tujuan SDGs akan sulit tercapai,” ucap Safirah. (Aya/Cecep)