1.968 Taman Bacaan Masyarakat Jadi Target Bantuan Bahan Bacaan Bermutu

1.968 Taman Bacaan Masyarakat Jadi Target Bantuan Bahan Bacaan Bermutu

Jakarta, Ditjen Vokasi PKPLK - Program bantuan program bantuan Bahan Bacaan Bermutu (BBB) yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) tahun 2025 akan menyasar target 10.000 lokus. Program tersebut meliputi bantuan 1.000 judul/eksemplar buku, satu rak buku, serta pelatihan daring selama tiga hari untuk 10.000 pengelola perpustakaan.


Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz, mengungkapkan bahwa program bantuan BBB adalah upaya untuk mengatasi persoalan terkait minat baca masyarakat. Ia menekankan bahwa rendahnya budaya baca masyarakat bukan hanya disebabkan oleh kurangnya minat, melainkan karena minimnya ketersediaan buku bacaan bermutu yang sesuai dengan minat pembaca.


“Kita ingin menyelesaikan persoalan besar, yaitu rendahnya kecakapan literasi yang berakar pada budaya baca yang belum baik,” tegasnya dalam Sosialisasi Penerima Bantuan Bacaan Bermutu Tahun 2025 yang digelar secara daring beberapa waktu lalu.


Aziz menjelaskan, penyediaan bahan bacaan bermutu untuk masyarakat ini menggunakan basis data kebutuhan masyarakat. Berdasarkan kajian program bantuan yang sudah disalurkan pada tahun 2024, survei menunjukkan, ketika buku yang sesuai disediakan di perpustakaan atau taman bacaan masyarakat maka respons masyarakat terhadap buku tersebut meningkat signifikan.


“Dari 2.859 lokus, 96,53% menyatakan ada peningkatan kunjungan dan 72,18% di antaranya mulai menggelar kegiatan literasi kreatif, seperti pustakawan cilik, membaca nyaring, kemah literasi, hingga jumpa tokoh,” ungkapnya terkait dampak buku bacaan bermutu.


Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus, Nani Suryani, mengungkapkan bahwa buku-buku yang akan disalurkan ke masyarakat telah melalui uji keterbacaan dan siap disalurkan sesuai target.


“Saat ini, proses pengadaan bahan bacaan sedang berlangsung dan ditargetkan selesai pada akhir Juli 2025, sehingga distribusi dapat segera dilaksanakan,” tuturnya. 


Nani menyebutkan bahwa 10.000 titik bantuan tersebar di 37 provinsi dan 451 kabupaten/kota, yang meliputi 4.927 perpustakaan desa, 1.003 perpustakaan kelurahan, 1.968 taman bacaan masyarakat, dan 2.102 perpustakaan rumah ibadah. Ia juga menyampaikan bahwa dinas perpustakaan kabupaten/kota memegang peran strategis dalam menjaring dan mengusulkan calon penerima bantuan. (Esha/Dani)