SMK Jurusan Agribisnis Organik Ekologi Belajar Apa Aja?
Jakarta, Ditjen Vokasi – Sejalan dengan kesadaran manusia akan Kesehatan, saat ini tren minat konsumsi bahan pangan organik mulai meningkat. Sumber daya alam dan lingkungan harus dikelola dengan adil secara sosial dan ekologis, serta dipelihara untuk generasi mendatang.
Pertanian ekologis merupakan suatu sistem pertanian yang memproduksi pangan secara berkelanjutan melalui praktik yang selaras dengan kelestarian ekosistem pertanian. Sistem pertanian ini dapat memperbaiki sumber daya ekologis pertanian yang rusak akibat praktik pertanian intensif yang kaya akan pestisida dan pupuk kimia.
Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan keanekaragaman hayati. Kompetensi keahlian Agribisnis Organik Ekologi (AOE) hadir karena masih besar potensi alam yang belum termanfaatkan bagi kesejahteraan manusia. Jurusan ini diharapkan menjadi sarana untuk meningkatkan nilai tambah dari produk pertanian yang menerapkan prinsip pertanian ekologis.
Bagi yang penasaran, materi apa saja yang didapatkan oleh Jurusan Agribisnis Organik Ekologi. Ada 3 (tiga) besar yang didapatkan oleh Jurusan AOE.
Dasar-dasar Budi Daya Tanaman
Pada materi ini, siswa akan diajarkan terkait teknik dasar budi daya tanaman. Cara memecahkan masalah yang berkaitan dengan budi daya tanaman, cara mengembangkan agribisnis tanaman, dan mengembangbiakkan tanaman.
Alat Mesin Pertanian
Siswa akan diberi ilmu terkait alat dan mesin pertanian. Mereka akan dikenalkan berbagai alat dan mesinnya, seperti traktor, mesin pengering, mesin penggiling gabah, dan lainnya. Siswa juga akan belajar terkait bagaimana cara mengidentifikasi alat dan mesin pertanian, serta diajarkan membaca gambar teknik alat dan mesin pertanian.
Pembiakan Tanaman
Nah, kemudian pada materi ini, siswa akan diajarkan produksi pada tanaman dan teknik pembiakan tanaman secara sexual dan asexual.
3 hal itu yang akan didapatkan oleh siswa SMK Jurusan Agribisnis Organik dan Ekologi. Yuk, jadi bagian dari manusia yang ikut mengembangkan pertanian ekologis untuk membantu mengurangi kerusakan lingkungan hidup. (SMKN 2 Slawi/Aya/Adi Sutrisno)
