Berdayakan Sumber Daya Lokal, SMKN 2 Bangkalan Produksi Minyak Atsiri

Berdayakan Sumber Daya Lokal, SMKN 2 Bangkalan Produksi Minyak Atsiri

Bangkalan, Ditjen Vokasi PKLK – Dengan memanfaatkan tanaman serai lokal, SMKN 2 Bangkalan, Jawa Timur memproduksi minyak atsiri dan produk turunan lainnya. 


Serai adalah salah satu tanaman lokal yang dapat kita jumpai di Indonesia. Tanaman ini biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bumbu masak yang dapat membantu menambah kelezatan pada masakan. Di sisi lain, serai memiliki manfaat yang tinggi untuk membunuh bakteri dan memiliki aroma yang harum. 


Melihat manfaat tanaman serai yang begitu banyak, SMKN 2 Bangkalan, melalui siswa Konsentrasi Keahlian Teknik Kimia Industri pun memanfaatkannya dengan membuat minyak atsiri sebagai bahan baku untuk memproduksi esensial oil dan beberapa produk turunan lainnya. Minyak atsiri dikenal memiliki nilai ekonomi tinggi. Minyak ini dihasilkan dari berbagai jenis tanaman lokal, seperti serai wangi, daun cengkeh, dan kayu putih.


Melalui bimbingan para guru dan dukungan fasilitas yang ada, siswa-siswa SMKN 2 Bangkalan diajarkan cara menyuling minyak atsiri dengan teknik yang efisien dan ramah lingkungan. Proses ini mencakup pengenalan bahan baku, metode ekstraksi, hingga pengemasan produk akhir yang siap dipasarkan.


Guru Konsentrasi Keahlian Teknik Kimia Industri, Apriliyati Widiyastuti, menyampaikan bahwa pembuatan minyak atsiri dilaksanakan pada jam pembelajaran di kelas mata pelajaran pilihan minyak atsiri dan turunannya. Peserta didik diberikan teori dasar terkait gambaran proses pembuatan minyak atsiri, pengenalan peralatan beserta fungsi dan cara kerja peralatan sekaligus mempraktikkannya. 


“Kami memanfaatkan lahan sekolah untuk menanam bibit serai wangi sehingga bahan bakunya bisa tersedia dekat dengan sekolah. Proses penanaman bibit, perawatan tanaman, serta pemanenan daun dilakukan oleh peserta didik Konsentrasi Keahlian Teknik Kimia Industri. Dari proses penanaman sampai panen bisa memakan waktu sekitar 4—6 bulan,” ucap Apriliyati.


Produk-produk unggulan Teknik Kimia Industri ini juga telah banyak dinikmati para penikmat aroma terapi lewat kegiatan sekolah, promosi ajang pameran tingkat kabupaten bahkan provinsi dan lain sebagainya.


Kepala SMKN 2 Bangkalan, Nur Hazizah, menyampaikan bahwa dengan proses produksi ini, siswa SMKN 2 Bangkalan tidak hanya belajar mempraktikkan teori saja, tetapi juga belajar tentang dunia wirausaha. Selain itu, produksi minyak atsiri ini turut melestarikan pengetahuan tentang keanekaragaman hayati dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. 


“Ini menjadi pengalaman dan bekal peserta didik jika ingin bercita-cita untuk berwirausaha sendiri menjadi seorang entrepreneur. Semua dimulai dari hal kecil dan jika didalami bisa menjanjikan masa depan yang baik dengan omzet yang lumayan,” ucap Hazizah. (SMKN 2 Bangkalan/Aya/Cecep)