SMK Dominasi Juara di Samsung Innovation Campus
Jakarta, Ditjen Vokasi - Tim Eaterstelar dari SMKN 7 Semarang, Jawa Tengah berhasil keluar sebagai pemenang pada ajang Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 4 2022/2023. Tidak hanya dari SMKN 7 Semarang, sejumlah SMK lainnya juga mendominasi di ajang perlombaan tersebut.
Tim Eaterstelar yang keluar sebagai juara pertama menghadirkan produk inovasi berupa Smart PLTS di ajang SIC. Smart PLTS merupakan sistem yang dapat memonitor dan men-switch sumber arus rumah dari PLTS dan PLN. Inovasi tersebut dikembangan ini dikembangkan oleh lima siswa yang tergabung dalam tim 231 Eaterstelar yang terdiri atas, Dzulfi Amalia, Puput Indriana, Kemala Anggita Putri Wibowo, Andrian Teja, dan Khrisna Dewa.
Pemenang kedua adalah tim NEXUS4G dari MAN 4 Pekanbaru dengan solusi Nextoilet for Safety Bath yaitu smart bathroom yang aman untuk lansia. Sementara itu, pemenang ketiga adalah tim Massive 5 dari SMK Negeri 1 Cimahi dengan solusi Smart Sort Trash, yakni berupa tempat sampah pintar yang dapat memilah sampah sesuai dengan jenisnya.
Tim dari SMK juga berhasil menjuarai untuk kategori People Choice Award yang diraih oleh Tim Anggrek dari SMKN 1 Geger Madiun, Jawa Timur. Tim SMKN 1 Geger menghadirkan solusi pendeteksi suhu dan kelembaban ruangan.
Perwakilan dari tim Eaterstelar, Andrian Teja, mengatakan bahwa perjalanan tim untuk berhasil menang dalam SIC ini sendiri tidak mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para siswa selama mengikuti kompetisi tersebut.
“Mulai dari berbagi waktu antara belajar dan kegiatan SIC, nemuin waktu buat bareng-bareng, berbeda pendapat sampai kadang jadi berdebat, susahnya ngumpulin bahan hingga membuat prototipe,” ujar Andrian Teja.
Ide pengembangan inovasi Smart PLTS sendiri, menurut Andrian Teja, bermula dari tingginya penggunaan listrik PLN yang berdampak pada tingginya biaya yang harus dikeluarkan oleh setiap rumah tangga.
“Harus ada sistem yang bisa melakukan monitoring,” kata Andrian Teja.
Dengan inovasi tersebut, lanjut Andrian, masyarakat dapat menghemat pengeluaran mereka setiap bulannya untuk membayar tagihan listrik.
Ketua Tim Program Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Agus Wibowo, mengatakan bahwa Samsung Innovation Campus Batch 4 merupakan pembuktian bagaimana industri dan pendidikan memiliki kaitan erat dalam peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM), khususnya digital skills.
“Keselarasan dunia Industri terbukti dapat memotivasi peserta didik dalam berinovasi dan bersiap memasuki dunia kerja. Samsung Innovation Campus Batch 4 adalah contoh yang idealnya,” kata Agus.
Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono mengatakan teknologi dan inovasi memainkan peranan yang sangat penting dalam membentuk masa depan yang lebih baik.
“Kami sangat optimistis melihat pencapaian para peserta SIC tahun ini. Di samping antusiasme yang terus meningkat, ide-ide solusi yang mereka rancang menunjukkan kepekaan mereka terhadap berbagai permasalahan pendidikan, smart building, lingkungan, maupun pemberdayaan UKM di sekitar mereka,” kata Ennita.
Ennita berharap, kekal yang didapat di SIC Batch 4 2022/2023 akan memberikan manfaat bagi para peserta untuk mencapai pendidikan dan karier yang lebih baik di masa depan.
Sebagai informasi, Samsung Innovation Campus merupakan wujud komitmen dan kontribusi Samsung dalam pengembangan literasi dan pendidikan di Indonesia. Para juara dalam ajang ini akan mendapat penghargaan Gold Award untuk kategori Excellence in Provision of Literacy & Education Award program di 15th Annual Global & CSR Award and Summit 2023.
Melalui SIC, anak-anak muda Indonesia dibekali pengetahuan teknologi terkini yang akan menjadi bekal mereka meraih masa depan mereka yang lebih baik dan membangun Indonesia lebih maju. Tahun ini merupakan tahun keempat diselenggarakannya SIC.
Setelah melalui product mentoring di bawah bimbingan mentor profesional yang sudah berpengalaman di bidangnya, workshop, dan coaching, para peserta mendapat pembekalan untuk mengembangkan ide solusi dan produk berteknologi IoT yang bermanfaat dan merintis karier sebagai IoT product developer. (Nan/Cecep)