Sering Salah Pengertian, Ini Dia Perbedaan Kain Batik dan Kain Bermotif Batik Menurut SMKN 1 Kalasan

Sering Salah Pengertian, Ini Dia Perbedaan Kain Batik dan Kain Bermotif Batik Menurut SMKN 1 Kalasan

Sleman, Ditjen Vokasi – Dalam masyarakat Indonesia, batik dikenal sebagai salah satu warisan budaya yang kaya akan nilai dan estetika. Namun, seringkali terjadi kesalahpahaman antara kain batik asli dan kain bermotif batik. 


Untuk meluruskan hal ini, Tutik Wahjuningsih, guru Konsentrasi Keahlian Kriya Tekstil SMKN 1 Kalasan, akan memberikan penjelasan rinci tentang perbedaan keduanya. Menurut Tutik, ada tiga perbedaan utama antara kain batik dan kain bermotif batik. 


  1. Proses Pembuatannya

Kain batik asli dibuat dengan metode tradisional yang melibatkan proses pencantingan atau cap. Proses ini menggunakan lilin malam untuk menutupi bagian-bagian tertentu dari kain sebelum diwarnai. Teknik pencantingan dilakukan dengan tangan, menggunakan alat yang disebut canting, sementara teknik cap menggunakan stempel khusus yang terbuat dari tembaga. Setelah lilin malam diaplikasikan, kain kemudian dicelupkan ke dalam pewarna alami atau sintetis. Proses ini dilakukan berulang kali untuk menciptakan motif yang kompleks dan kaya akan detail. Kain bermotif batik dibuat dengan cara mencetak motif batik pada kain menggunakan mesin. Proses ini mirip dengan pencetakan tekstil pada umumnya. 


  1. Nilai Budaya

Batik asli memiliki nilai budaya yang tinggi karena mencerminkan kearifan lokal, sejarah, dan identitas bangsa. Proses pembuatan yang rumit dan memakan waktu menjadikan setiap lembar kain batik memiliki cerita dan makna tersendiri. Berbeda dengan kain batik, kain bermotif batik meskipun motif yang dihasilkan bisa menyerupai batik asli, kain bermotif batik tidak memiliki sentuhan seni dan keunikan dari proses tradisional batik


  1. Nilai Ekonomi

Dari sisi ekonomi, kain batik asli biasanya memiliki harga yang lebih tinggi karena proses pembuatannya yang memerlukan keterampilan khusus dan waktu yang lama. Hal ini memberikan keuntungan lebih bagi para pengrajin batik tradisional dan mendorong pelestarian budaya. Kain bermotif batik sering kali diproduksi secara masal dengan biaya yang lebih rendah dan waktu produksi yang lebih singkat dibandingkan kain batik asli.

Itu dia tiga perbedaan antara kain batik dan kain bermotif batik. Kain batik asli bukan hanya sekadar kain, tetapi juga simbol dari warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan ini juga dapat membantu masyarakat membuat pilihan yang lebih sadar dan mendukung upaya pelestarian batik tradisional sebagai bagian penting dari identitas budaya Indonesia. (Aya/Cecep)



Sumber foto: Pinterest