Proses Kreatif Konser Memeluk Mimpi-Mimpi: SMKN 2 Kasihan Tuai Puji dari Para Pelaku Seni

Proses Kreatif Konser Memeluk Mimpi-Mimpi: SMKN 2 Kasihan Tuai Puji dari Para Pelaku Seni

Jakarta, Ditjen Vokasi - Pendidikan vokasi yang berfokus pada seni dan budaya tertuang sempurna dalam gelaran Konser Musikal Memeluk Mimpi-mimpi. Kolaborasi antara SMKN 2 Kasihan  dengan Titimangsa Foundation merupakan bukti kuat kencangnya kolaborasi industri dengan pendidikan vokasi di bidang seni dan budaya. 


Pada Media Briefing Konser Musikal Memeluk Mimpi-mimpi pada 24 Agustus di Taman Ismail Marzuki, para pelaku seni profesional mengakui keunggulan SMKN 2 Kasihan sebagai SMK musik tertua di Indonesia yang dikenal juga sebagai SMM Yogyakarta.


Happy Salma selaku Produser dan Direktur Kreatif Titimangsa mengungkapkan bahwa proses kreatif konser ini tak terlepas dari inspirasi gerakan Merdeka Belajar melalui pendidikan vokasi bidang seni dan budaya.


“Saya mengagumi bakat siswa SMKN 2 Kasihan dan para guru yang turut berkolaborasi untuk peningkatan kompetensi siswa,” ungkap Happy Salma dalam media briefing tersebut. 


Hal yang sama pun disampaikan oleh Rangga Djoned selaku Direktur Kreatif konser tersebut. Saat merancang konsep pertunjukan ia mengungkapkan bahwa konser musikal yang berkolaborasi sejak dua bulan lalu ini telah menemukan banyak hal yang menarik dan penuh tantangan.


“Proses kreatif konser ini memang terinspirasi dari bakat luar biasa para siswa SMKN 2 Kasihan yang sebelumnya sudah terlatih. Pertunjukan ini jadi bukti bahwa anak SMK sangat mampu berkarya,” jelas Rangga.



Perpaduan Cerita dan Cita dalam Alunan Musik Orkestra

Perjalanan meraih mimpi adalah perjalanan bersama. Itulah yang menjadi titik awal dari pengembangan cerita Konser Musikal Memeluk Mimpi-mimpi. Masih dalam kegiatan yang sama, Wawan Sofwan sebagai Sutradara konser tersebut menyampaikan antusiasnya dalam pergelaran konser tersebut.


“Bagi kami, persembahan utamanya pertunjukan orkestra para siswa SMKN 2 Kasihan tetapi dibalut dalam musik pop, teater, puisi sehingga bisa diterima oleh semua kalangan,” ungkap Wawan.


Pada konser terdapat beberapa lagu orkestra seperti Finlandia Op.26 Overture, dan lain sebagainya. Namun, terdapat juga musik-musik popular yang cukup sering terdengar seperti Bimbang, Sendiri, Manusia Kuat, dan Melompat Lebih Tinggi. Sebagai Penata Musik, Tohpati pun menyampaikan proses kreatif konser ini terjalin dari adanya keseriusan dan ketekunan siswa SMKN 2 Kasihan.


“Proses penyusunan aransemen awalnya cukup menantang tetapi berkat bakat dari teman-teman SMK, saya yakin pertunjukan ini akan sampai ke hati penonton,” ungkap Tohpati.


Proses kreatif konser ini pun tak terlepas dari naskah cerita yang menghidupkan pertunjukan. Felix K Nesi sebagai penulis naskah sangat memerhatikan susunan lagu orkestra yang dibawakan oleh teman-teman SMKN 2 Kasihan. Bagi Felix penyusunan naskah ini tak terlepas dari kolaborasi banyak pihak untuk mempersembahkan sesuatu yang istimewa untuk dunia pendidikan Indonesia.


“Musik SMKN 2 Kasihan mampu menghidupkan cerita dan cita sehingga bisa diekspresikan melalui pertunjukan yang memukau,” pungkas Felix.


Di sisi artistik, Iskandar Loedin pun mengungkapkan bahwa konser ini dapat melatih dan meningkatkan profesionalitas siswa di bidang seni pertunjukan.


“Dari konser ini, siswa juga bisa belajar bagaimana tata letak panggung untuk area hilir mudik aktor dengan area utama orkestra,” ungkap Iskandar pada kesempatan yang sama. (Zia/Cecep)