Manfaatkan Program Sertifikasi Kompetensi Siswa, SMK Krian 1 Sidoarjo Siap Bersaing di Dunia Kerja

Manfaatkan Program Sertifikasi Kompetensi Siswa, SMK Krian 1 Sidoarjo Siap Bersaing di Dunia Kerja

Sidoarjo, DItjen Vokasi PKPLK - Program sertifikasi kompetensi siswa telah dirasakan manfaatnya oleh SMK-SMK di Indonesia. Sebanyak 285 peserta didik SMK Krian 1 Sidoarjo, Jawa Timur berhasil mendapatkan sertifikasi kompetensi yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) melalui program ini. Sertifikat kompetensi tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan kebekerjaan lulusan SMK  Krian 1 Sidoarjo.


Kepala SMK Krian 1 Sidoarjo, Dhini Mekarsari, mengatakan bahwa capaian dari program bantuan pemerintah sertifikasi kompetensi telah memberikan pengaruh terhadap kualitas lulusan. Manfaat tersebut antara lain adalah meningkatkan jumlah siswa yang dapat mengikuti ujian sertifikasi, dari sebelumnya hanya sejumlah 100 peserta didik menjadi sekitar 285 peserta didik. 



“Dengan memiliki sertifikasi kompetensi yang diterbitkan oleh BSNP maka kompetensi siswa lebih diakui oleh dunia kerja sehingga menjadi lebih berdaya saing dibandingkan dengan lulusan tanpa sertifikasi kompetensi,” terang Dhini.


Menurut Dhini, tahun 2023, sekolahnya mengajukan proposal bantuan sertifikasi kompetensi untuk 400 siswa atau sekitar 50 persen dari total siswa kelas 12 yang berasal dari 5 konsentrasi keahlian (KK). 


“Dari jumlah total yang kami ajukan, kemudian yang disetujui  adalah 285 peserta didik,” ujar Dhini.


Masih menurut Dhini, SMK Krian 1 Sidoarjo yang berdiri sejak tahun 1971 ini sendiri sebenarnya memiliki siswa lebih dari 2.280 siswa. Sekolah ini juga memiliki 5 KK, yang meliputi Teknik Logistik, Teknik Pengelasan, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Rekayasa Perangkat Lunak, dan Teknik Pemesinan.


“Kami dari pihak sekolah, tentu mengidentifikasi siswa yang memenuhi kriteria tertentu seperti memiliki motivasi, keaktifan saat mengikuti praktik,  dan menguasai kompetensi dan kapasitas untuk dapat mengikuti sertifikasi kompetensi dari bantuan pemerintah,” jelas Dhini.


Selain berasal dari bantuan pemerintah, SMK Krian 1 Sidoarjo juga melakukan sertifikasi kompetensi siswa secara mandiri yang rutin dilakukan setiap tahun. Sertifikasi yang dilakukan juga mengacu pada ketentuan yang ditetapkan oleh BNSP. 




Dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi mandiri tersebut, sekolah berkoordinasi dengan pusat atau BNSP dalam penerbitan sertifikasi yaitu bagi siswa atau peserta yang lulus uji sertifikasi kompetensi yang diselenggarakan oleh LSP P1 akan mendapatkan Sertifikat Kompetensi yang diterbitkan oleh BNSP yang menyatakan bahwa peserta tersebut dinyatakan kompeten sesuai dengan skema sertifikasi yang ditetapkan oleh LSP P1. 


Penerbitan sertifikat oleh BNSP didasarkan pada hasil penilaian individu peserta sertifikasi kompetensi yang dilakukan oleh asesor LSP P1. Sementara itu, waktu pelaksanaan sertifikasi kompetensi terhadap masing-masing konsentrasi keahlian disesuaikan dengan juknis yang  yaitu selama 3 hari, H-1 untuk persiapan/administrasi, H-2 pelaksanaan ujian teori, dan H-3 pelaksanaan ujian praktik. (Bambang SJ/Nan/Cecep)