PPNS Tampilkan Berbagai Startup Inovatif Bidang Kemaritiman pada Demoday Wirausaha Merdeka PBLT 3.0
Surabaya, Ditjen Vokasi - Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) terus mendorong kewirausahaan mahasiswa agar siap berkontribusi pada perkembangan industri kreatif dan teknologi di Indonesia. Salah satunya adalah melalui program Wirausaha Merdeka PBLT 3.0 yang telah berhasil melahirkan berbagai ide bisnis dan inovasi teknologi dengan fokus pada pengembangan dunia kewirausahaan di era digital.
Guna menampilkan ide-ide bisnis dan inovasi teknologi para mahasiswa tersebut, PPNS pun menggelar Demoday Wirausaha Merdeka PBLT 3.0. Selain menjadi ajang untuk menampilkan ide-ide bisnis dan kewirausahaan para mahasiswa, Demoday yang mengusung tema "Membangun Ekosistem Kewirausahaan Berbasis Inovasi” tersebut juga bertujuan untuk memperkuat jaringan kewirausahaan antarkampus serta mendorong kolaborasi lintas disiplin ilmu.
Acara yang berlangsung pada 10–-11 Desember 2024 tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Kadin Provinsi Jawa Timur, Adik Dwi Putranto. Selain itu, kegiatan ini juga diikuti berbagai perguruan tinggi ternama, seperti Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Politeknik Negeri Banyuwangi, dan Politeknik Negeri Madura.
Direktur PPNS, Rachmad Tri Soelistijono, mengatakan bahwa kegiatan Demoday Wirausaha Merdeka PBLT 3.0 ini menjadi bentuk komitmen PPNS dalam menyiapkan lulusan yang tidak hanya kompeten di bidang akademik, tetapi juga melahirkan wirausaha muda yang siap berkontribusi pada perkembangan industri kreatif dan teknologi di Indonesia.
Demoday Wirausaha Merdeka PBLT 3.0 yang tahun ini memasuki edisi ketiga ini, lanjut Rachmad, juga menjadi wadah penting untuk melahirkan wirausaha muda yang siap menghadapi tantangan global dengan bekal keterampilan kewirausahaan dan inovasi teknologi.
“Selain itu, acara ini juga menjadi peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan masukan berharga dari para ahli industri, mentor, dan calon investor,” kata Rachmad.
Selama Demoday, para mahasiswa mempresentasikan berbagai produk dan solusi inovatif yang mereka kembangkan. Salah satu yang menarik perhatian adalah pengembangan teknologi kemaritiman, yang semakin relevan bagi Indonesia sebagai negara kepulauan dengan wilayah perairan yang luas.
Startup Inovatif: Virtual Buoy dari AISNESIA
Salah satu startup yang mencuri perhatian adalah AISNESIA, yang memperkenalkan produk inovatif dalam bidang teknologi kemaritiman, yaitu Virtual Buoy. Produk ini merupakan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) berbasis teknologi virtual yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional Terminal Khusus (Tersus) dan Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS).
CEO AISNESIA, Abdullah Fiqru Siech, menjelaskan bahwa teknologi ini dapat menghemat biaya instalasi dan pemeliharaan.
“SBNP virtual yang kami kembangkan dapat menghemat biaya instalasi dan pemeliharaan, dengan satu perangkat mampu membuat hingga 10 titik SBNP,” ujarnya.
Inovasi ini memberikan solusi yang lebih fleksibel dan efisien untuk kebutuhan navigasi pelayaran di Indonesia yang memiliki peran strategis dalam industri maritim global.
Selain teknologi kemaritiman, peserta juga mempresentasikan produk-produk inovatif lainnya, seperti sabun berbahan susu kambing yang mendukung industri kecantikan. (PPNS/Nan/Cecep)