Mengenal 3 Jenis Media Ukir Menurut SMKN 1 Kalasan

Mengenal 3 Jenis Media Ukir Menurut SMKN 1 Kalasan

Sleman, Ditjen Vokasi – Dalam dunia seni terdapat berbagai hasil seni yang memiliki nilai keindahan dan fungsi, misalnya seni rupa. Seni rupa sendiri dibagi lagi menjadi beberapa kategori, salah satunya adalah seni ukir. 


Seni ukir adalah bentuk seni rupa yang telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Keindahannya tidak hanya terletak pada desain, tetapi juga pada media yang digunakan. Setiap jenis media seni ukir memiliki karakteristik unik yang memengaruhi teknik dan hasil akhirnya. 


Buat kamu yang sering melihat karya seni ukir di tempat-tempat umum, perlu tahu bahwa untuk menghasilkan seni ukir yang indah, terdapat tiga jenis media ukir yang paling umum digunakan. Berikut ini tiga jenis media seni ukir menurut guru Konsentrasi Keahlian Kriya Kayu dan Rotan, SMKN 1 Kalasan, Sleman, D.I. Yogyakarta, Suhar. 


  1. Kayu

Kayu adalah media seni ukir yang paling populer karena mudah ditemukan dan diolah. Kayu lunak seperti mahoni, pinus, dan jati belanda cocok untuk pemula karena lebih mudah dipahat. Sementara itu, kayu keras seperti jati memberikan hasil yang lebih tahan lama tetapi memerlukan alat tajam dan teknik lebih tinggi. Ukiran kayu memiliki tekstur alami yang menambah estetika karya. Ukiran yang berbahan dasar kayu ini banyak digunakan untuk dekorasi interior, furnitur, dan karya seni tradisional.


  1. Batu

Batu adalah media ukir yang digunakan sejak zaman prasejarah, seperti yang terlihat pada patung dan relief kuno. Batu lunak seperti alabaster atau soapstone cocok untuk pemula karena lebih mudah dipahat. Batu keras seperti marmer atau granit digunakan untuk proyek besar dan hasil yang lebih tahan lama. Batu memberikan kesan elegan dan monumental. Pola alami batu sering menjadi bagian dari estetika karya ukir. Ukiran yang berbahan dasar batu umumnya digunakan untuk membuat patung, monumen, dan relief di bangunan.


  1. Logam

Logam adalah media ukir yang membutuhkan teknik khusus, seperti pahat atau cetakan. Tembaga, kuningan, dan perak sering menjadi pilihan utama. Ukiran logam memiliki daya tahan tinggi sehingga dalam proses pembuatannya sering kali dipadukan dengan teknik lain seperti penempaan dan embossing. Hasil dari ukiran logam ini sering digunakan untuk ornamen, perhiasan, dan seni dekoratif.


Itu dia tiga jenis media ukir yang biasa digunakan untuk menghasilkan seni ukir. Setiap media memiliki keindahan dan tantangan tersendiri. Pemilihan media tergantung pada keterampilan, alat yang tersedia, dan tujuan karya. Dengan mengenal karakteristik masing-masing, kamu dapat menentukan media yang paling sesuai untuk eksplorasi seni ukir. (Aya/Cecep)