Polnep-Balitbang Kalbar Gelar Penelitian Biodiversity Hutan
Pontianak, Ditjen Vokasi - Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) kembali melakukan kerja sama dengan Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Penelitian kali ini fokus pada pemanfaatan potensi hutan berbasis pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan, serta pelestarian biodiversity hutan. Hasil penelitian atau riset ini dilakukan melalui seminar akhir yang dihadiri oleh Pembantu Direktur I Polnep, Kepala Balitbang Kalbar, Kepala UP2KM Polnep, Ketua Jurusan, serta para Kepala Dinas dan Kepala Bappeda Kabupaten Sanggau (19/9).
Ketua Penelitian Swakelola yang juga menjabat Kepala UP2KM, Purnamawati, mengatakan bahwa kerja sama Polnep dengan Balitbang Kalbar merupakan riset tentang pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan IPM dan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan, serta pelestarian biodiversity. “Terima kasih kepada Balitbang Provinsi Kalimantan Barat yang memberikan kepercayaan kepada kami (Polnep) untuk melaksanakan risetnya. Harapan terbesar adalah kerja sama tidak hanya sampai di sini, namun kita terus bekerja sama untuk pengembangan pembangunan di Kalimantan Barat,” ujarnya.
Purnamawati menjelaskan, hasil riset tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat dan khalayak ramai. Menurutnya, masih banyak sumber daya alam yang dapat digali sebagai hasil yang dapat dibanggakan bagi Kalbar. “Masih banyak peluang pengembangan sumber daya manusia melalui riset-riset,” katanya.
Selain riset, tambah Purnamawati, kerja sama Polnep dan Balitbang juga dilakukan terkait HAKI sampai ke produk.
Sementara itu, Kepala Balitbang Kalbar, Herkulana Mekarryani, mengatakan bahwa masukan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh tim riset Polnep tersebut akan disampaikan kepada pemerintah daerah atau instansi terkait yang ada di Kalbar. “Ini sebagai tindak lanjut untuk dijadikan kegiatan di dalam program maupun subprogram di rencana kerja masing-masing perangkat daerah, baik kabupaten maupun yang ada di provinsi,” ujarnya.
Pembantu Direktur I Polnep, Slamet Tarno, mengungkapkan bahwa penelitian ini sesungguhnya marwah perguruan tinggi. “Ini artinya berkembang atau tidaknya perguruan tinggi dari perspektif bidang akademik beranjak dari hasil penelitian yang kita lakukan. Apalagi, penelitian ini sangat bermanfaat tidak hanya bagi dosen, tetapi juga bagi masyarakat,” tuturnya.
Slamet menjelaskan bahwa informasi penelitian tentang pemanfaatan potensi hutan berbasis pemberdayaan masyarakat ini, yang menjadi penting adalah upaya peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) dan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan. “Ini informasi yang harus disampaikan secara spesifik. Artinya, harus memberikan gambaran konkret yang dapat diukur,” ujarnya.
Menurut Slamet, ketika obyek fokus dari penelitian ini memberikan potensi, maka harus disosialisasikan secara baik. Apalagi, ketika sasaran itu masuk dalam kelangkaan yang spesifik. “Karena kelangkaan itu sesungguhnya menjadi obyek yang harus kita lindungi. Sehingga, ke depan anak cucu kita di Kalimantan Barat tahu apa sebenarnya hutan itu dari sisi flora dan fauna. Oleh karena itu, penelitian ini sangat penting,” ujarnya.
Slamet berharap, hasil penelitian ini dapat berkesinambungan ke depannya. “Mari kita dukung, saling memberikan support agar ke depan penelitian serupa menjadi penelitian yang lebih konkret. Karena, keberadaan hutan akan memberikan pengaruh besar bagi kehidupan,” ungkapnya. (Diksi/Erwandi/AP/NA)