Pernah Menganggur Lama, Pemuda 19 Tahun Jadi Baker di Toko Kue Ternama
Jambi, Ditjen Vokasi - Bakat memang bukan satu-satunya cara untuk memperoleh pekerjaan, tetapi dengan ketekunan dan konsistensi. Itulah yang dialami oleh Nur Aditya yang kini telah menjadi baker di toko kue ternama berkat kursus tata boga di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Dahlia Cullinary, Jambi.
Setelah lulus sekolah dan memutuskan mencari kerja, pemuda asal Jambi tersebut belajar tata boga dari nol.
“Saya dulu tidak punya keahlian sama sekali karena bukan sekolah kejuruan. Sempat menganggur hampir 2 tahun, tapi setelah ikut kursus saya jadi punya keahlian yang membuat saya bisa bekerja,” cerita Adit mengenai latar belakangnya memilih kursus tata boga.
Selama kursus, ia mendapatkan berbagai materi tentang dunia boga, mulai dari bakery, kue tradisional, dan street food. Hingga akhirnya ia menjatuhkan hati untuk fokus dan mengembangkan keahlian di bakery.
Adit menjelaskan, “Saya merasa senang kalau membuat roti. Apalagi karena tujuan saya bekerja, yang mana toko roti pun pasti banyak membutuhkan baker.”
Tak jauh berbeda selama kursus reguler 3 bulan yang diikutinya, pekerjaan sehari-hari Adit pun berjibaku dengan adonan roti. Ia mempunyai tugas untuk membuat roti manis dan roti tawar dengan berbagai macam bentuk. Adit merasa kursus tata boga di LKP Dahlia benar-benar membantunya dalam bekerja karena sudah sesuai dengan pekerjaannya.
Adit juga bercerita tak membutuhkan waktu lama setelah selesai kursus untuk mendapatkan pekerjaan. Ia langsung diterima di Christine Bakery Jambi dengan kontrak 1 tahun. LKP Dahlia Cullinary bekerja sama dengan industri tersebut dalam proses penyerapan lulusan.
“LKP Dahlia Cullinary memang bekerja sama dengan berbagai industri untuk penyerapan lulusan dan agar lulusan memiliki kompetensi sesuai dengan industri. Salah satunya adalah Christine Bakery Jambi yang menjadi tempat kerja Adit,” ungkap Dahlia Sari selaku Pemimpin LKP Dahlia Cullinary.
Adit merasa pilihannya untuk mengikuti kursus sangatlah tepat. Ia bisa disalurkan kerja di industri dan menemukan minatnya. Selain itu, Adit juga mengungkapkan bahwa ia memantapkan hati untuk bekerja karena ingin membantu ekonomi keluarga. Setelah bekerja selama 7 bulan, Adit juga bisa menabung untuk kehidupannya kelak.
“Setelah ikut kursus saya menemukan minat saya di mana. Ke depannya saya ingin tetap menekuni bidang bakery dan memiliki usaha sendiri,” harap Adit.
Cerita Adit merupakan salah satu dari banyaknya praktik baik pendidikan vokasi, khususnya dalam kursus dan pelatihan. Dengan kegigihan dan meningkatkan kompetensi melalui kursus, seseorang bisa sukses meraih apa yang diinginkannya. (Zia/Cecep)