Perkuat Pertambangan, Tiga Poltek Gelar Konsorsium

Perkuat Pertambangan, Tiga Poltek Gelar Konsorsium

  • Administrator
  • 04 Oktober 2022 Pukul 19:03
  • 2 menit, 44 detik
  • 50 Dilihat

Banjarmasin, Ditjen Vokasi - Politeknik Negeri Banjarmasin, Politeknik Negeri Ketapang, dan Politeknik Negeri Malang menggelar konsorsium perguruan tinggi vokasi bidang pertambangan yang dilaksanakan di Politeknik Negeri Banjarmasin beberapa waktu yang lalu. 

 

Bersamaan dengan hal itu, ketiga direktur politeknik tersebut menandatangani kesepakatan bersama dalam mengembangkan pendidikan vokasi tingkat perguruan tinggi di bidang pertambangan. Acara tersebut juga turut dihadiri oleh Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Henri Tambunan.

 

Menurut Henri, langkah tersebut merupakan salah satu upaya dalam menggelorakan semangat kolaborasi memajukan pendidikan vokasi dan mengembangkan ekosistemnya. "Ini langkah baik, berkolaborasi untuk kemajuan pendidikan vokasi, khususnya di bidang pertambangan. Melalui konsorsium ini juga dapat menjadi sebuah wadah dalam mengembangkan ekosistem sumber daya manusia (SDM) vokasi," ujar Henri.

 

Direktur Politeknik Negeri Ketapang, Endang Kusmana, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka perluasan kemitraan dalam penguatan kualitas pembelajaran program studi bidang pertambangan serta penguatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). "Kegiatan konsorsium akan dimulai dengan melakukan penyusunan kurikulum bersama dengan mempertimbangkan MBKM dan indikator kinerja utama (IKU) yang nantinya dapat diimplementasi di semua program studi dari ketiga politeknik ini," jelasnya.

 

Lebih lanjut, penyetaraan kurikulum yang dilakukan tentunya akan melibatkan kepakaran di setiap bidang. Tidak hanya itu, implementasi konsorsium juga dapat meluas hingga pada pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa, bahkan kolaborasi industri dalam memperkuat link and match. 

 

Endang berharap, adanya konsorsium juga mengimbas pada pengimplementasian tridharma perguruan tinggi yang distandardisasi dengan diperkuat oleh berbagai industri tambang yang turut berperan di dalamnya. (Diksi/Tan/AP/NA)