Peluang Global: Lulusan SMK Bidang Kuliner Berkesempatan Magang di Jepang

Peluang Global: Lulusan SMK Bidang Kuliner Berkesempatan Magang di Jepang

Jakarta, Ditjen Vokasi PKPLK - Perusahaan ternama Jepang, Nissin Iryo Shokuhin, Co.Ltd., membuka peluang potensi kerja sama terkait program Internship, Technical Intern Training Program (TITP), dan Specified Skilled Worker (SSW) bagi lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) Program Keahlian Kuliner di Indonesia. Peluang ini menjadi kesempatan emas bagi lulusan SMK untuk mengembangkan karier secara global melalui program magang bagi lulusan SMK.


Tawaran peluang tersebut disampaikan langsung oleh perwakilan dari Nissin Iryo Shokuhin, Co.Ltd., Watabane Osamu, saat beraudiensi dengan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, di Jakarta, Jumat (24-01-2024). Audiensi ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi kolaborasi kerja sama dan skema program magang lulusan SMK yang juga difasilitasi oleh Sekolah Vokasi, Universitas Padjadjaran.


Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Muhammad Hasbi, menyambut baik tawaran magang tersebut. Menurutnya, saat ini terdapat kurang lebih 1,7 juta lulusan SMK setiap tahunnya.




“Langkah kolaborasi ini dapat menjadi cara agar para lulusan SMK pun bisa mendapatkan pekerjaan sesuai rumpun keahliannya, bahkan sampai ke dunia kerja internasional,” ungkap Hasbi.


Hasbi pun mengungkapkan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Layanan Khusus terus memastikan bahwa lulusan SMK memiliki kompetensi dan berdaya saing global melalui berbagai program prioritas. 


“Kami menyambut baik program kerja sama ini karena sejalan dengan visi pemerintah dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia melalui keterampilan vokasi,” tutur Hasbi.


Penjajakan Kerja Sama


Selain membahas potensi kerja sama, pertemuan ini juga menjadi wadah untuk mendiskusikan mekanisme magang, persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta, serta peluang rekognisi di Sekolah Vokasi, Universitas Padjadjaran yang dapat diberikan kepada lulusan SMK. 


Watabane Osamu, perwakilan dari Nissin Iryo Shokuhin, Co.Ltd., mengungkapkan bahwa perusahaannya bergerak di bidang catering kuliner untuk rumah sakit dan panti jompo di Jepang. Tercatat terdapat 5.400 rumah sakit dan panti jompo yang sudah bekerja sama dengan perusahaan tersebut dan saat ini sudah memiliki 50 ribu orang karyawan. 




“Sebelumnya, kami sudah menyerap tenaga kerja dari Vietnam dan Myanmar. Untuk potensi kerja sama dengan Indonesia, kami membutuhkan 100 orang lulusan SMK di tahap pertama pada musim semi nanti,” terang Osamu dalam paparannya. 


Dalam memaksimalkan potensi kerja sama ini, terdapat Worlding, Inc. selaku accepting organization (AO) yang mengatur administrasi program magang lulusan SMK. Dengan begitu, proses magang lulusan SMK ini dapat terselenggara dengan baik dan aman. 


“Sebelumnya, kami bisa menerima tenaga kerja yang tidak memiliki keterampilan vokasional, tetapi saat ini kami ingin menerima tenaga kerja yang sudah terlatih dan memiliki pengalaman praktikal di bidang kuliner. Maka dari itu, kami memilih lulusan SMK di Indonesia,” ungkap ⁠Ikebe Shoichiro, selaku Manager Worlding, Inc.


Potensi SMK Kuliner di Indonesia


Sesi diskusi ini pun dilengkapi dengan pemaparan potensi SMK Kuliner di Indonesia oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur SMK, Arie Wibowo Khurniawan. Pada paparannya, ia menyebutkan, terdapat 898 SMK dengan Konsentrasi Keahlian Kuliner Tata Boga di Indonesia, yang mana siswanya mencapai 128.003 orang. 




“Kami menyambut baik tawaran yang disampaikan oleh perusahaan Jepang karena SMK di Indonesia pun sering kali mengadakan workshop kuliner dan memiliki kitchen yang sesuai dengan industri,” ungkap Arie.


Arie pun menekankan agar kolaborasi ini dapat semakin menguatkan keterampilan bahasa Jepang para siswa SMK yang selama ini sudah belajar dan mengikuti pelatihan di sekolah. (Zia/Cecep)