Peduli Korban Banjir Kota Bekasi, Dirjen Pendidikan Vokasi PLPKL Serahkan Bantuan untuk SLB Kembar Karya Pembangunan 3
Bekasi, Ditjen Vokasi PKPLK - Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban banjir di Bekasi, Jawa Barat awal Maret lalu, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyerahkan bantuan untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) Kembar Karya Pembangunan III Bekasi, Jawa Barat. Bantuan ini diharapkan dapat membantu sekolah untuk memastikan keberlanjutan pembelajaran bagi para siswa berkebutuhan khusus di tengah pemulihan pasca bencana.
Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Tatang Muttaqin, bersama Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Saryadi, pada Jumat, 21 Maret 2025. Bantuan yang disalurkan berupa uang tunai senilai Rp25 juta serta tas sekolah untuk sejumlah siswa.
Sebelum penyerahan bantuan, Dirjen Tatang beserta rombongan terlebih dahulu menyaksikan pemutaran video dokumentasi saat banjir melanda sekolah tersebut. Meskipun sudah berlalu, beberapa guru dan siswa terlihat menangis haru saat mengenang kejadian banjir tersebut.
Setelah menyerahkan bantuan, Dirjen Tatang bersama rombongan kemudian berkeliling melihat kelas-kelas terdampak banjir. Dirjen Tatang juga menyempatkan untuk berdiskusi dengan beberapa orang tua siswa yang datang untuk mendampingi putra-putri mereka.
Penuh Haru
Dalam diskusi tersebut, Dirjen Tatang sempat menanyakan sejumlah hal mulai dari pengasuhan sampai pendampingan kepada siswa untuk bersekolah.
“Bagaimana cara Ibu merawat dan memberikan pengasuhan kepada anak yang dianugerahi kebutuhan khusus ini?,” tanya Dirjen Tatang.
Pertanyaan Dirjen Tatang kemudian mendapat sambutan yang beragam dari para orang tua yang mengundang rasa haru dari rombongan Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK tersebut.
“Saya setiap hari mengantarkan anak sekolah dengan berganti angkot 3 kali. Semua ini saya lakukan karena ingin memberikan perhatian lebih kepada anak. Dengan keterbatasan yang dimiliki, saya harus memberikan rasa nyaman ke anak,” ujar salah satu wali murid yang hadir saat itu.
Orang tua lainnya ada yang menceritakan tentang bagaimana rasanya memiliki anak dengan kebutuhan khusus.
“Dulu sering anak saya sering di-bully di kampung karena menderita tunarungu. Maklum saya tinggal di kampung,” ujar salah satu ibu sambil menangis.
Mendapati jawaban dari para orang tua siswa, Dirjen Tatang berharap agar perilaku diskriminasi dan bully terhadap anak-anak disabilitas bisa hilang seiring dengan pemahamanan masyarakat terhadap anak berkebutuhan khusus yang semakin meningkat.
“Ibu-ibu yang sabar, semoga pemahaman warga di lingkungan Ibu terkait empati semakin meningkat dan tidak ada pembullyan lagi. Kita sama-sama saling mendoakan dan bekerja sama untuk anak-anak istimewa ini,” ujar Dirjen Tatang.
Selain untuk orang tua siswa, Dirjen Tatang juga memberikan semangat kepada para siswa di kelas. Dirjen Tatang memotivasi agar anak-anak berkebutuhan khusus ini dapat tekun dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah dan bisa tumbuh menjadi anak-anak yang tangguh meskipun di tengah berbagai keterbatasan.
Sementara itu, Direktur PKPLK, Saryadi, mengatakan bahwa pemilihan SLB Karya Pembangunan III Bekasi ini karena SLB ini menjadi salah satu SLB yang terdampak banjir cukup parah.
“Kami berharap, bantuan kami bisa sedikit membantu keberlanjutan pelaksanaan pembelajaran di SLB ini,” ujar Saryadi. (Nan/Arifin/Dani)