Partisipasi Mahasiswa Poliwangi di Kampus Mengajar Terus Meningkat

Partisipasi Mahasiswa Poliwangi di Kampus Mengajar Terus Meningkat

Banyuwangi, Ditjen Vokasi - Minat mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) dalam program Kampus Mengajar terus meningkat. Untuk mendukung program ini, Poliwangi mewajibkan seluruh program studi (Prodi) untuk mengirimkan minimal satu orang mahasiswanya untuk mengikuti Program Kampus Mengajar.


Poliwangi baru mengikuti Program Kampus Mengajar pada angkatan keempat dengan mengirimkan mahasiswa sebanyak 8 orang. Jumlah peserta kemudian terus meningkat di tahun-tahun berikutnya. 


Pada angkatan kelima, pendaftar Program Kampus Mengajar di Poliwangi meningkat secara signifikan, yaitu sebanyak 125 mahasiswa pendaftar. Dari jumlah tersebut, 80 mahasiswa dinyatakan lulus dengan mahasiswa terbanyak berasal dari Sarjana Terapan (D-4) Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak sebanyak 67 mahasiswa. Sementara itu, sisanya berasal dari D-4 Agribisnis dan D-4 Teknologi Pengolahan Hasil Ternak.


Wakil Direktur I Bidang Akademik, Abdul Rohman, mengatakan bahwa Poliwangi sangat mendukung Program Kampus Mengajar sebagai bagian dari Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Setiap prodi di Poliwangi wajib mengirimkan minimal satu orang mahasiswanya untuk ikut terlibat di program tersebut.


“Jika tidak ada yang mendaftar maka akan dilakukan penunjukan oleh kaprodi dari prodi tersebut agar ada mahasiswa yang aktif mengikuti program,” kata Abdul Rohman saat kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) Program Kampus Mengajar beberapa waktu lalu. 


Poliwangi, lanjut Abdul Rohman, bahkan memiliki tim monev khusus untuk Program Kampus Mengajar. Tim monev juga bertugas untuk turut memantau perkembangan program dan keaktifan mahasiswa Poliwangi di sekolah penugasan. Tim monev Poliwangi akan mendatangi sekolah sasaran dimana mahasiswa Poliwangi bertugas, walaupun DPL yang bertugas bukan berasal dari Poliwangi.


Koordinator Perguruan Tinggi Poliwangi untuk Program Kampus Mengajar, Nurul, mengatakan bahwa kepada mahasiswa peserta program selalu ditekankan untuk membuat program atau karya berbasis proyek di sekolah yang relevan dengan jurusan peserta. 


“Misalnya, Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak salah satu contohnya membantu membuatkan aplikasi atau web sederhana untuk sekolah,” kata Nurul.


Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Poliwangi, Ninik, mengatakan bahwa keterlibatan para mahasiswa di Program Kampus Mengajar akan menghadirkan wajah baru dalam dunia pendidikan vokasi. Menurutnya, dengan mengikuti Program Kampus Mengajar 

mahasiswa akan memiliki pengalaman dan merasakan dampak nyata dari terjun langsung ke lapangan atau ke masyarakat. 


“Ini menunjukan bahwa mahasiswa vokasi bisa berdaya di mana pun dalam bidang apa pun,” terang Ninik. (Poliwangi/Nan/Cecep)