Optimalkan Potensi Lokal, Ditjen Pendidikan Vokasi Gelar FGD Analisis Keselarasan Pendidikan Vokasi di Daerah

Optimalkan Potensi Lokal, Ditjen Pendidikan Vokasi Gelar FGD Analisis Keselarasan Pendidikan Vokasi di Daerah

Balikpapan, Ditjen Vokasi - Dalam rangka meningkatkan relevansi lulusan pendidikan vokasi dengan dunia kerja, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Analisis Keselarasan Pendidikan Vokasi Berbasis Kewilayahan yang terselenggara di Balikpapan dan Morotai pada Selasa (30-04-2024).


Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara satuan pendidikan vokasi dengan kebutuhan tenaga kerja di daerah. Pada kesempatan penyelenggaraan FGD di Balikpapan, Ketua Tim Penyelarasan Pendidikan Vokasi, Sulistio Mukti Cahyono, menyampaikan pentingnya upaya penyelarasan pendidikan vokasi dengan dunia kerja yang terukur. 



“Kami ingin mengamati secara langsung potensi yang ada di daerah untuk memastikan bahwa lulusan vokasi nantinya akan relevan dengan kebutuhan dunia kerja,” ujar Sulistio.


Dalam FGD ini, data-data terkait dengan potensi dan kebutuhan tenaga kerja di daerah dikumpulkan dan dianalisis untuk menghasilkan rekomendasi yang dapat digunakan oleh pemangku kepentingan terkait di tingkat daerah. 


“Hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan yang mendukung penyelarasan pendidikan vokasi dengan dunia kerja,” tambahnya.


Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur (Kadisdik Kaltim) yang mengakui pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan vokasi dengan dunia industri.


"Kami berharap kegiatan ini dapat menghasilkan output yang bermanfaat untuk pengembangan pendidikan vokasi di Kalimantan Timur,” ujar Surasa selaku Kabid Pembinaan SMK yang hadir mewakili Kadisdik Kaltim.


Untuk diketahui, FGD di Balikpapan ini pun turut dihadiri Direktur Pelayanan Dasar Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat (Suwito), Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara (Andi Singkeru), perwakilan Satuan Pendidikan Vokasi (SPV) yang terdiri atas sekolah menengah kejuruan (SMK), perguruan tinggi vokasi (PTV), lembaga kursus dan pelatihan (LKP), serta mitra industri.


Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan tercipta keselarasan antara lulusan pendidikan vokasi dengan kebutuhan tenaga kerja di daerah, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengurangan tingkat pengangguran. 


FGD Analisis Keselarasan Pendidikan Vokasi Wilayah Morotai


Di hari yang sama turut terselenggara kegiatan FGD untuk wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara. Dihadiri Muchrid Lalatang selaku Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara, beliau sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. 


“Kedatangan tim dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi ini bagi kami bagaikan kejatuhan durian runtuh, karena memang sangat jarang pemerintah pusat mengadakan kegiatan untuk pengembangan sumber daya manusia khususnya vokasi di sini,” ungkap Muchirid.


Menurut Muchirid, sejauh ini pemerintah daerah sudah mendorong SMK-SMK khususnya yang di wilayah Pulau Morotai untuk terus meningkatkan kualitas lulusannya dengan memperkuat kemitraan dengan industri mitranya. Dengan adanya FGD ini, Muchirid berharap, akan memperkuat kemitraan yang sudah ada.


Seperti diketahui, lanjutnya, kondisi di wilayah Morotai sekolahnya masih banyak kekurangan baik dari sisi sarana-prasarana dan tenaga pendidiknya. 


“Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang telah berkenan hadir ke sini untuk mendukung pengembangan pendidikan vokasi yang sesuai dengan potensi wilayah di Morotai. Semoga SMK-SMK kita di sini mampu untuk bersaing dengan SMK lain di luar sana,” imbuhnya.


Setali tiga uang, Kapala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pulau Morotai, Ujang Bagindo, turut berbagi kendala yang dihadapi selama ini. Menurutnya, Pulau Morotai memiliki potensi pariwisata yang tinggi, tetapi perlu ditingkatkan kembali agar lebih banyak wisatawan yang datang sehingga perhotelan tidak mudah gulung tikar. Tentunya, hal tersebut berdampak pada penyerapan lulusan SMK di Pulau Morotai. 


“Kami berharap dengan adanya analisis keselarasan ini nantinya dapat memberikan dampak bagi pemangku kepentingan khususnya untuk memetakan kebijakan pengembangan program studi yang sesuai dengan potensi wilayah di Morotai ini,” pungkasnya. (Mitras DUDI/Zia/Cecep)