Sempat Ditolak Beberapa Kali, Rikshon Jadi Carver Andalan di Kapal Pesiar Terkemuka

Sempat Ditolak Beberapa Kali, Rikshon Jadi Carver Andalan di Kapal Pesiar Terkemuka

Madiun, Ditjen Vokasi - Lulus sebagai angkatan Covid-19 pada 2020 lalu, Ama Rikshon Rahmat Saputra atau Rikshon berhasil membuktikan diri dengan berhasil menembus dunia kerja di kapal pesiar. Meski sempat ditolak beberapa kali karena faktor usia, saat ini Rikshon adalah carver atau pemahat andalan di salah satu kapal pesiar terkemuka yang berbasis di Amerika Serikat. 

Rikshon merupakan alumnus dar NCL Madiun, sebuah lembaga kursus dan pelatihan (LKP) yang berfokus pada penyiapan tenaga kerja terampil di industri kapal pesiar. Para alumninya telah malang melintang di berbagai kapal pesiar terkemuka di dunia. Salah satunya adalah Rikshon. 

"Awalnya saya di posisi asisten cook. Bantu preparation di kitchen. Tapi kemudian saya dites untuk carving dan ternyata berhasil. Saya berhasil mengalahkan carver sebelumnya," kata Rikshon tentang awal mula ia bergabung sebagai carver di Carnival Cruise Line. 

Rikshon sendiri mulai bergabung dengan Carnival Cruise Line sejak 11 Januari 2023. 

"Tugas saya menyajikan live show carving untuk para penumpang di kapal pesiar,” kata Rikshon.

Menjadi seorang pemahat di kapal pesiar, menurut Rikshon, pada dasarnya tidak terlalu sulit karena secara kompetensi yang dikuasai sama. Akan tetapi, ketika harus menyajikannya di depan pengunjung merupakan tantangan tersendiri. 

“Awalnya memang berat karena tidak ada yang menonton. Akan tetapi, lama kelamaan saya sudah bisa menghandle pertunjukan," kata Rikshon. 

Sebagai pemahat, Rikshon tidak hanya dituntut piawai untuk memahat es dan bahan lain seperti buah-buahan atau bahan lainnya. Ia juga harus bisa berkomunikasi dengan audiens yang tak lain merupakan penumpang kapal pesiar. 

 

Sempat Ditolak 

 

Sebelum bergabung di Carnival Cruise Line, Rikshon yang pernah menjadi best training di JW Marriot Jakarta ini rupanya sempat ditolak beberapa perusahaan kapal pesiar. Penolakan tersebut bukan karena kompetensi Rikshon yang tidak mumpuni. 

"Saya ditolak karena memang belum cukup umurnya untuk bekerja di kapal pesiar," kata Rikshon. 

Bekerja di kapal pesiar memang sudah menjadi cita-cita Rikshon sejak ia duduk di bangku SMP. Oleh karena itulah, ia tidak ragu untuk memilih sekolah lanjutan di SMKN 4 Madiun dan mengambil Jurusan Tata Boga. 

"Saya memang sudah merencanakan untuk bekerja di kapal pesiar. Jadi setelah lulus SMK pun saya langsung memilih melanjutkan ke NCL Madiun," kata Rikshon. 

Dengan bekerja di Carnival Cruise Line, Rikshon berhasil mewujudkan impian masa kecilnya. Ia bekerja sesuai passion-nya 

Meskipun baru bekerja beberapa bulan di kapal pesiar, Rikshon mengaku tidak hanya bisa mencukupi kebutuhanya saja, tetapi juga dapat membantu ekonomi keluarganya. 

“Rencananya bekerja dulu di kapal pesiar untuk mengumpulkan modal dan nantinya membuat usaha kuliner sendiri,” ujar Rikshon. (Nan/Cecep)