Terpisah dari Orang Tua, Adel Missa Serius Belajar Menenun di SMKN 4 Kupang

Terpisah dari Orang Tua, Adel Missa Serius Belajar Menenun di SMKN 4 Kupang

Surakarta, Ditjen Vokasi – Adel Missa, seorang murid kelas XI Kompetensi Keahlian Kriya Tekstil di SMKN 4 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan dedikasi luar biasa dalam mengembangkan keterampilan menenunnya. 


SMKN 4 Kupang dikenal sebagai salah satu SMK yang memiliki program unggulan di bidang keterampilan tradisional, termasuk menenun. Murid-murid belajar teknik-teknik menenun yang rumit dan memerlukan ketelitian tinggi, termasuk Adel. 


Lahir dari keluarga seorang penenun membuat Adel mantap meneruskan keterampilan tersebut. Meskipun saat ini ia terpisah jauh dari sang ibu, Adel tetap fokus belajar menenun. 


“Ibu saya seorang penenun dan saya ingin meneruskan itu semua makanya saya mengambil kompetensi ini. Meskipun saat ini Ibu saya berada di tempat yang jauh, tapi saya tetap semangat belajar menenun,” ucap Adel. 


Menghadapi tantangan hidup jauh dari orang tua bukanlah hal mudah bagi Adel. Rasa rindu dan beban tanggung jawab untuk meraih kesuksesan menjadi motivasi tersendiri bagi dirinya. Setiap helai benang yang ditenunnya adalah simbol dari harapan dan impian yang ingin dicapainya. 


Ketika di rumah, Adel pun mempraktikan ilmu yang telah ia dapat di sekolah untuk menghasilkan kain tenun.


“Saya sudah minta tolong kakak saya untuk membuatkan saya kayu penenun. Kayu tersebut nantinya yang bisa saya gunakan untuk menenun di rumah,” ucap Adel, dalam acara HUT ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (16-05-2024).


Dengan keterampilan menenun yang terus diasah, Adel bercita-cita untuk membangun usaha sendiri di bidang tekstil tradisional. Ia berharap dapat memberdayakan perempuan di desanya dengan mengajarkan mereka menenun dan membantu mereka meningkatkan perekonomian keluarga. 


“Kalau nanti saya ada modal saya ingin buka usaha tenun supaya bisa dapat penghasilan dan bisa berkumpul dengan orang tua, saya rindu ibu saya,” ucap Adel


Dedikasi Adel terhadap seni menenun menunjukkan betapa pentingnya pendidikan kejuruan dalam memberikan peluang bagi generasi muda untuk mengembangkan keterampilan dan meraih kemandirian ekonomi. 


Dukungan Sekolah


Pihak sekolah pun menyambut baik setiap potensi dan bakat yang dimiliki oleh masing-masing muridnya. Arahan dan bimbingan dari para guru menjadi penting untuk mengarahkan para muridnya menemukan potensi terbaiknya. Kepala SMKN 4 Kupang, Semi Ndolu, menyampaikan bahwa kegiatan menenun tidak hanya mengajarkan mereka keterampilan praktis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai budaya dan sejarah lokal. 


“Melalui kompetensi ini kita ingin menanamkan rasa memiliki kepada generasi muda untuk senantiasa mencintai warisan budayanya sendiri. Regenerasi harus terus dilakukan untuk menjaga keberlangsungan budaya yang adiluhung ini,” tutur Semi. (Aya/Cecep)