Mengungkap Realita Kursus dengan Meme

Mengungkap Realita Kursus dengan Meme

Surakarta, Ditjen Vokasi - Meme telah menjadi fenomena budaya yang mendunia dalam beberapa tahun terakhir. Karya seni desain tersebut menjalar dengan cepat melalui media sosial dan sering kali membuat kita tertawa dengan cerdik dan menghibur. Namun, di balik keceriaan dan hiburan yang disajikan oleh meme, terdapat realita yang menarik yang dapat kita ungkap. 


Hal tersebut jugalah yang ingin diungkap oleh Khalista Alya Shoobiha Khairuna atau biasa disapa Yaya. Ia merupakan peserta didik di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Solocom, Surakarta, Jawa Tengah yang membuat meme tentang lembaga kursus dan pelatihan.


Hasil karya meme tersebut mengantarkan ia meraih juara pertama di Apresiasi dan Kompetisi Lembaga Kursus dan Pelatihan bidang desain grafis yang diselenggarakan oleh DPP Forum Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (PLKP).


“Saya membuat judul meme yaitu ‘Siap Kerja Bersama Lembaga Kursus dan Pelatihan,” tutur Yaya.


Lebih lanjut, Yaya bercerita tentang makna di balik meme tersebut. Ia  pun melihat realita di sekitarnya, khususnya pada teman-temannya. Berdasarkan yang ia alami, terdapat dua tipe teman, pertama yang ingin bekerja tetapi malas meningkatkan keterampilan dan hanya rebahan. Namun, ada pula temannya yang serius ingin bekerja dan mengasah keterampilannya terlebih dengan mengikuti kursus.



Yaya menegaskan, “Itu realita nyata yang saya alami sendiri, makanya saya membuat desain meme berdasarkan tema tersebut.”


Maka dari itu, meme yang dibuat Yaya adalah perbandingan ketika orang tes kerja. Alumni kursus akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan karena sudah memiliki keahlian dan sertifikat kompetensi, sementara orang yang tidak kursus akan kesulitan saat mengikuti tes kerja. Hal itu jugalah yang dipercayanya, maka setelah lulus SMK Jurusan Multimedia, ia pun melanjutkan pendidikan di LKP Solocom dengan program satu tahun untuk menambah kompetensinya sebelum masuk ke dunia kerja. 


Dengan proses pembuatan hanya memerlukan satu hari, Yaya sudah bisa menghasilkan meme yang berdasarkan realita di sekitarnya. Ia pun tidak menyangka meraih juara pertama.


“Saya berusaha semaksimal mungkin dan tidak dijadikan beban. Menurut saya, ini adalah bonus dan menjadi pengalaman karena saya pertama kali juga mengikuti lomba desain di tingkat nasional,” ungkap Yaya.


Untuk mempersiapkan Yaya meraih juara pertama, LKP Solocom tidak main-main dalam mendukung keahlian peserta didiknya. LKP yang bergerak di bidang digital dan komputer itu pun mempersiapkan pembuatan video kompetisi Yaya untuk dikirimkan secara daring. 



“Dari banyak siswa DKV Solocom, kami seleksi dan kami ambil yang terbaik untuk bisa mengikuti lomba. Yaya pintar gambar, kreatif, dan nilai akademiknya juga bagus,” jelas Ira Saptari selaku Pimpinan LKP Solocom.


Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan Apresiasi Kompetensi Lembaga Kursus dan Pelatihan, Yani Hediyana, mengungkapkan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi LKP dan peserta didik di LKP.


“Salah satu lomba yang diadakan secara daring adalah lomba desain grafis meme ini. Semua karya desain yang masuk bagus-bagus, tetapi kami pilih yang paling mencerminkan kehidupan kita sehari-hari,” ujar Yani. (Zia/Cecep)