Mendikdasmen: Kerja Sama Tim yang Solid Ciptakan Lingkungan Kerja yang RAMAH dan SANTUN
Jakarta, 24 Februari 2025 – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti melantik 109 pejabat Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang terdiri atas satu orang pimpinan tinggi pratama, 68 orang administrator, dan 40 pengawas.
Dalam arahannya, Mu`ti menekankan pentingnya para pejabat dan pegawai dapat bekerja sama dengan baik dalam mengemban tugas. Menurutnya, dengan iklim kerja yang kondusif, pekerjaan apapun akan dapat diselesaikan dengan baik.
“Sebagai profesional dan insan pendidikan kita harus berusaha menjaga dan mengembangkan suasana kerja yang kolektif dan kolegial. Mari, kita bekerja sama dalam sebuah tim layaknya satu keluarga yang memberikan dedikasi terbaik demi kepentingan bangsa dan negara,” ujar Mu`ti di Jakarta, Senin (24/2).
Mendikdasmen menegaskan kembali agar seluruh jajaran Kemendikdasmen menjadi insan pendidikan yang senantiasa bersama-sama melaksanakan amanat konstitusi untuk memberikan layanan pendidikan bermutu untuk semua. “Apapun posisinya, kita bersama-sama memberikan layanan pendidikan bermutu. Mari, senantiasa berusaha untuk meneguhkan komitmen dalam melaksanakan tugas memenuhi konstitusi,” lanjutnya.
Selain itu, ia juga menggarisbawahi pentingnya mewujudkan Rumah Pendidikan dan pusat layanan publik yang RAMAH di kementeriann yang di dalamnya para pegawai menanamkan dan menginternasliasikan nilai-nilai SANTUN.
RAMAH sebagai sebuah akronim dari Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif dan Harmonis. ‘Responsif’ artinya senantiasa tanggap dan peka terhadap perubahan, perkembangan, dinamika, permasalahan, aspirasi masyarakat dengan cepat, tepat, solutif dan bermartabat. ‘Akuntabel’ menegaskan agar kementerian ini beserta seluruh jajarannya berusaha untuk menerapkan tata kelola, tata kerja, dan kinerja yang transparan, terbuka, bersih, dapat dipertanggungjawabkan, bermanfaat, maslahat, dan berkelanjutan.
Kemudian, ‘Melayani’ di mana pegawai berusaha untuk bekerja sebagai ibadah kepada Tuhan, mengabdi kepada bangsa dan negara, membantu mempermudah dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat. ‘Adaptif’ artinya berusaha untuk senantiasa menyesuaikan, mengadopsi, dan memperbaiki sistem, pola pikir, meningkatkan motivasi, dan kepribadian sesuai dengan perubahan, tantangan, dan menjawab masa depan dengan tetap berpegang pada ketentuan hukum perundang-undangan dan berpijak pada nilai-nilai luhur dan budaya bangsa. ‘Harmonis’ artinya berusaha untuk memelihara, membangun, membina, dan mengembangkan hubungan kerja yang baik dengan semangat kekeluargaan, kemitraan, kerja sama, toleransi, gotong royong, dan relasi yang profesional kolektif kolegial.
Sebagai pemimpin, Mendikdasmen berharap para pejabat yang dilantik dapat menjadi pribadi-pribadi yang SANTUN. SANTUN merupakan akronim dari kata Setia, Amanah, Negarawan, Teladan, Unggul, dan Ngemong. ‘Setia’ kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, hukum dan perundang-undangan, serta pemimpin bangsa. Setia kepada Presiden, setia kepada Menteri dan setia kepada atasan.
‘Amanah’ terhadap jabatan yakni kepercayaan yang meniscayakan kesungguhan, profesionalisme, tanggung jawab, integritas dan dedikasi yang tinggi. ‘Negarawan’ yaitu pribadi yang memiliki jiwa dan semangat kepahlawanan, rela berkorban, kesatria, dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, keluarga, dan golongan.
‘Teladan’, menjadi pribadi yang utama, cermin, panutan, dan aspirasi dalam perkataan, perbuatan, dan tindakan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di tempat bekerja. ‘Unggul’ yakni senantiasa berusaha untuk meningkatkan kualitas diri dan kemampuan dengan menimba ilmu, menambah pengalaman, memperluas pergaulan, dan menjadi yang terbaik dalam segala hal.
Terakhir, Menteri Mu`ti berharap para pemimpin bisa menjadi pribadi yang ‘Ngemong’ yakni mendidik, mendampingi, memfasilitasi, dan memberi kesempatan kepada jajaran dalam bekerja dan mengembangkan karier dengan semangat kebersamaan asah, asih, dan asuh, Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.