Mahakarya Vokasi Adibusana Siap Ramaikan JMFW 2023

Mahakarya Vokasi Adibusana Siap Ramaikan JMFW 2023

Jakarta, Ditjen Vokasi - Sebanyak 60 busana muslim hasil rancangan peserta didik dari satuan pendidikan vokasi siap meramaikan gelaran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023. Keterlibatan ini sekaligus menunjukkan kreativitas dan inovasi para peserta didik vokasi, mulai dari SMK hingga perguruan tinggi vokasi, untuk mendukung kemajuan industri fesyen muslim di Indonesia. 

 

Ke-60 koleksi busana muslim tersebut merupakan hasil rancangan para siswa melalui proses pembelajaran teaching factory (tefa) di sekolah. SMK yang terlibat dalam ajang JMFW 2023, yakni SMKN 3 Blitar (Jawa Timur), SMK NU Banat Kudus (Jawa Tengah), SMKN 3 dan SMKN 7 Malang (Jawa Timur), SMKN 1 Buduran, Sidoarjo (Jawa Timur), dan SMK Syubbanul Wathon, Tegalrejo (Jawa Tengah). Sementara itu, perwakilan dari perguruan tinggi vokasi, yakni Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali), ISWI Fashion Academy (Jakarta), Politeknik Negeri Media Kreatif (Jakarta), dan Universitas Kristen Maranatha, Bandung (Jawa Barat).

 

Di panggung JMFW 2023, masing-masing satuan pendidikan vokasi akan menampilkan enam look dari koleksi busana rancangan para siswa atau mahasiswa. Koleksi-koleksi tersebut sebelumnya sudah melalui proses kurasi yang sangat ketat oleh para kurator yang berasal dari berbagai lembaga yang kompeten, seperti Leny Agustin dari Indonesia Fashion Chamber (IFC).

 

Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, mengatakan bahwa JMFW 2023 merupakan sebuah pagelaran busana muslim yang sangat luar biasa dan selaras dengan keinginan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi untuk terus menyampaikan kepada masyarakat tentang talenta-talenta bangsa yang dihasilkan dari satuan-satuan pendidikan vokasi selama ini, khususnya di bidang fesyen. 

 

Mereka (talenta-talenta, red) sedang dan akan memberikan kontribusi bagi bangsa melalui karya dan inovasi yang mereka hasilkan, kata Dirjen Kiki. 

 

JFMW sendiri, menurut Kiki, merupakan rangkaian dari Mahakarya Vokasiland yang diselenggarakan Juli lalu di Surabaya, Jawa Timur. Jika pada Mahakarya Vokasiland sebelumnya lebih berfokus pada teknologi, kali ini Mahakarya Vokasi yang ditampilkan adalah Mahakarya Adibusana. 

 

Sekolah yang terlibat juga merupakan SMK-SMK dengan karya-karya busana yang sudah sesuai standar industri. Beberapa SMK juga tercatat sebagai SMK Pusat Keunggulan (PK) di bidang tata busana. 

 

Misalnya saja adalah SMKN 3 Blitar, Jawa Timur, yang datang dengan koleksi Kavacia. Sekolah ini merupakan SMK PK di bidang tata busana yang sudah wara-wiri di panggung peragaan busana, misalnya Muslim Fashion Festival (Muffest). 

 

Sementara itu, salah satu kurator JMFW 2023, Yosepin, turut merasa bangga dengan koleksi-koleksi rancangan para peserta didik vokasi yang disebutnya sudah sesuai dengan standar JMFW yang memang merujuk pada standar internasional.

 

“Saya rasa dari sekian banyak karya teman-teman vokasi, sayang sekali kalau tidak ditampilkan,” kata Yosepin.

 

Yosepin memastikan karya-karya satuan pendidikan vokasi yang lolos telah melalui seleksi yang cukup ketat, seperti implementasi, kesesuaian tema, konsep, dan styling. “Saya rasa sudah sesuai, meskipun memang ada yang harus mengganti koleksi sampai tiga kali, karena merasa tidak percaya diri,” ujarnya.

 

Sebagai informasi, gelaran JMFW 2023 akan dihelat pada 20–22 Oktober mendatang. Salah satu kegiatan peragaan busana muslim terbesar di Indonesia itu akan dilaksanakan di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, bertepatan dengan pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37. (Diksi/Nan/AP)