Jadi Solusi Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Capaian Pendidikan Vokasi Harus Terus Digelorakan

Jadi Solusi Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Capaian Pendidikan Vokasi Harus Terus Digelorakan

Bogor, Ditjen Vokasi - Pendidikan vokasi diyakini menjadi solusi yang dapat meningkatkan daya saing SDM dan kesejahteraan masyarakat. Penguasaan keterampilan/keahlian melalui pendidikan vokasi diharapkan akan membawa masyarakat meraih masa depan yang lebih baik dan cerah. Untuk itu, berbagai cerita baik dan kebijakan tentang pendidikan vokasi perlu terus di eskalasikan dan disebarluaskan kepada publik.


Sepanjang kurun waktu 2020 sampai 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengeluarkan kebijakan Merdeka Belajar khusus di bidang vokasi melalui SMK Pusat Keunggulan dan Kampus Merdeka Vokasi. Kebijakan tersebut membutuhkan peran serta dukungan humas dan publikasi di setiap unit kerja di lingkup Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi agar masyarakat dapat memahami kebijakan yang dilakukan secara utuh sehingga implementasi seluruh kebijakan bisa dilaksanakan secara utuh dan peran pendidikan vokasi akan terlihat begitu nyata di masyarakat.




Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, mengatakan bahwa pemerintah serius dalam menjadi pendidikan vokasi sebagai prioritas. Hal tersebut terlihat dari berbagai arahan juga terus dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo, salah satu yang terbaru adalah melalui Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. 


“Kepercayaan dan harapan yang besar dari masyarakat Indonesia inilah yang harus kita buktikan melalui kerja-kerja nyata tentang apa yang sudah, sedang, dan akan dilakukan oleh setiap satuan kerja di lingkup Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi,” kata Dirjen Kiki saat memberikan sambutan pada pembukaan acara Temu Humas dan Publikasi Vokasi 2023, Rabu (22-02-2023). 


Dirjen Kiki menjelaskan bahwa tahun 2023 dan 2024 merupakan tahun-tahun yang menentukan bagi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi untuk menunjukkan kepada publik pentingnya pendidikan vokasi. Tahun-tahun tersebut juga disebut Dirjen Kiki sebagai tahun achievement sehingga berbagai praktik baik dari pendidikan vokasi harus lebih banyak dipublikasikan. 


Lebih lanjut, Dirjen Kiki menyebutkan bahwa publikasi dari berbagai praktik baik maupun kebijakan vokasi tidak hanya untuk menunjukkan apa yang sudah, sedang, dan akan dilakukan. Menurut Kiki, kegiatan humas dan publikasi merupakan bagian dari akuntabilitas kepada publik atau masyarakat Indonesia. 


“Masyarakat berhak tahu apa saya yang sudah kita lakukan dan kita siapkan untuk mereka. Sudah tidak zamannya kita kerja diam-diam,” Dirjen Kiki menambahkan.


Meskipun demikian, lanjut Kiki, penyebaran informasi tetap harus mengikuti kecenderungan berbagai perkembangan teknologi. “Dan kami harapkan pesan yang diterima masyarakat utuh adanya dan benar sebagaimana adanya,” kata Kiki 


Pada kesempatan tersebut, Dirjen Kiki juga meminta kepada para tim-tim humas dari satuan kerja pendidikan vokasi utamanya para humas dari politeknik di seluruh Indonesia untuk membantu Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dalam menyampaikan pesan-pesan yang baik dan konsisten tentang pendidikan vokasi bagi masyarakat. 




Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Saryadi, saat menyampaikan laporan kegiatan mengatakan bahwa selain sebagai refleksi program kehumasan 2022, Temu Humas dan Publikasi juga bertujuan untuk menyusun langkah strategis program kehumasan tahun 2023. Temu Humas dan Publikasi juga menjadi sarana koordinasi dan komunikasi antar unit kerja untuk menyosialisasikan strategi komunikasi Direktorat Jenderal Pendidikan vokasi untuk membangun sinergi dan gerak bersama dalam penyebaran informasi program, praktik baik, dan juga capaian-capaian kerja vokasi kepada masyarakat. 


“Kesatuan gerak dan langkah dalam menentukan arah komunikasi massal sangat diperlukan dalam rangka rebranding dan publikasi program prioritas Ditjen Vokasi,” kata Saryadi.


Tema dalam kegiatan Temu Humas dan Publikasi Vokasi 2023 adalah “Menjadikan Vokasi Menjadi Topik Diskursus di Ruang Publik”. Harapan dari tema tersebut adalah humas menjadi tim yang solid, bersinergi, dan bergerak bersama dalam rangka menyebarkan praktik-praktik baik pendidikan vokasi.


Sejumlah narasumber baik dari internal maupun eksternal dihadirkan dalam kegiatan yang diikuti oleh perwakilan humas di 44 politeknik negeri, 5 akademi komunitas negeri, LLDikti, dan organisasi mitraa. Kegiatan ini juga mengundang sejumlah praktisi media dan praktisi pendidikan vokasi sebagai narasumber. (Nan/Cecep Somantri)