Isu Lingkungan, Antar ‘Upcycle’ ISI Denpasar Mejeng di JMFW 2023

Isu Lingkungan, Antar ‘Upcycle’ ISI Denpasar Mejeng di JMFW 2023

Jakarta, Ditjen Vokasi -- Tidak banyak koleksi karya yang mewakili konsep fesyen busana muslim berkelanjutan, terlebih dengan isu lingkungan dan sosial. “Pemanfaatan sisa tekstil pra maupun pasca-produksi diolah dengan metode upcycle sehingga menyamarkan limbah kain menjadi produk busana muslim bernilai,” terang Dewi, pengajar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bali.

 

Sebagai informasi, ISI Denpasar turut menyajikan “Koleksi Fragmen Kamuflase” pada ajang Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 yang berlangsung di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten.

“Kata kunci dari Koleksi Fragmen Kamuflase adalah ready to wear, upcycle, fashion waste, essentiality, mix & match, dan moslem wear,” jelas Dewi.

 

Menurut Dewi, dipilihnya desain tersebut karena memiliki keunikan yang mengusung konsep upcycle. Muncul dari fenomena lingkungan dan sosial dalam industri mode, hasil karya fashion ini merupakan ide langsung dari peserta didik ISI Denpasar. “Adapun pembimbing ikut terlibat dalam mengarahkan dan bertindak sebagai teman diskusi dalam mewujudkan gagasan menjadi karya,” tuturnya.

 

Lantas, apa yang menjadi tantangan dalam menghasilkan sebuah desain? Menurut Dewi, tantangannya adalah mewujudkan gagasan menjadi karya agar wearable, fashionable, dan memiliki nilai sustainable. “Ciri khas dan kelebihan desain ini menggunakan teknik upcycle dan less waste,” ujarnya.

 

Dewi pun menjelaskan, pangsa pasar produk busana yang didesain tersebut ditujukan bagi wanita di Indonesia pada umumnya, dengan kisaran usia 16-35 tahun. “Busana ini dapat dibuat dari bahan sisa yang bisa diolah dan sesuai konsep, seperti linen, katun, tile, organza, dan batik, dengan kisaran harga per look US$200-300,” terangnya.

 

Dewi menambahkan, hasil desain tersebut juga sudah dipasarkan melalui media sosial Instagram. Dewi berharap, usai mengikuti ajang JMFW kali ini brand produknya dapat terus dikembangkan serta membawa nama ISI Denpasar lebih dikenal secara luas. “Terlebih, busana muslim dengan inspirasi sustainable eco fashion ini merupakan busana muslim yang diciptakan untuk memberikan essence terhadap nilai-nilai lingkungan dan sosial,” pungkasnya. (Diksi/AP)