Erajaya Group: Kompetensi Vokasi Penting untuk Pengembangan Bisnis

Erajaya Group: Kompetensi Vokasi Penting untuk Pengembangan Bisnis

Jakarta, Ditjen Vokasi - Pendidikan vokasi semakin diyakini penting bagi dunia usaha dan dunia industri (DUDI) tidak hanya dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia (SDM), tetapi juga dalam mengembangkan bisnis mereka. Bagi DUDI, kolaborasi pendidikan vokasi dan industri pun menjadi salah satu strategi dalam pengembangan bisnis. 


Chief Human Capital, Legal, dan CSR Erajaya, Jimmy Perangin Angin, saat penandatanganan kerja sama antara Erajaya Group dengan 49 satuan pendidikan vokasi di Jakarta, Jumat (21-07-2023) mengatakan bahwa kemitraan Erajaya dengan pendidikan vokasi menjadi salah satu bagian penting dalam strategi pengembangan bisnis yang terus dilakukan oleh Erajaya. Salah satunya adalah terkait dengan penyiapan SDM yang berkualitas untuk mengisi gerai-gerai Erajaya Group yang terus berkembang di berbagai daerah di Indonesia. 


“Bagi Erajaya kegiatan kemitraan dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang dijembatani oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI ini merupakan salah satu komponen penting dalam pertumbuhan bisnis kami,” kata Jimmy sebelum kegiatan penandatangan perjanjian kerja sama (PKS). 


Diakui Jimmy, perkembangan Erajaya tidak bisa dilepaskan dari kegiatan-kegiatan kemitraan antara Erajaya dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Berbagai kemitraan yang dijalin melalui program seperti sinkronisasi kurikulum, magang siswa maupun guru, dan sebagainya telah membantu Erajaya untuk mendapatkan lulusan-lulusan vokasi dengan kompetensi yang unggul dan berkualitas yang menunjang pengembangan bisnis Erajaya Group. 




“Apa yang dilakukan oleh Erajaya agar bisa survive dalam bisnisnya adalah bagaimana bisa memenuhi kebutuhan customer. Kami ingin mendekatkan produk-produk kami ke customer. Kami ingin orang-orang yang mengisi toko kami adalah mereka yang bisa mengikuti perkembangan trend yang ada,” ujar Jimmy menambahkan.


Sebagai bagian dari strategi bisnis, kerja sama antara Erajaya dan pendidikan vokasi diharapkan dapat membantu Erajaya dalam mengisi SDM-SDM yang dibutuhkan di setiap gerai atau outlet Erajaya tersebut. 


“Karena kita ada di berbagai daerah maka SDM kita juga berasal dari berbagai daerah juga,” kata Jimmy. 


Jimmy menambahkan bahwa hingga akhirnya Maret lalu, Erajaya Group telah memiliki sekitar 1849 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Erajaya juga baru saja membuka 184 outlet baru.


Sebagai informasi, sejak berdiri tahun 1996 lalu, PT Erajaya Swasembada Tbk (Erajaya) telah tumbuh menjadi salah satu  perusahaan ritel besar di Indonesia. Erajaya telah lebih banyak dikenal masyarakat sebagai perusahaan di balik retailer gawai, seperti Erafone dan iBox. Dalam beberapa tahun terakhir, Erajaya juga telah melebarkan sayap ke bisnis ritel lain yang menunjang gaya hidup sehari-hari. Ritel lain tersebut di antaranya adalah kafe-toko roti Paris Baguette, apotek Wellings, kosmetik The Face Shop, serta toko internet of things (IoT) Urban Republic. Melalui anak usahanya, Erajaya juga mengembangkan bisnis pada food and beverages dan mengelola seluruh jaringan supermarket bernama Grand Lucky. (Nan/Cecep)