“Dun Sabreng” Abon Daun Singkong, Olahan Sumber Daya Lokal SMKN 1 Bondowoso
Bondowoso, Ditjen Vokasi – Di tengah upaya pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik, SMKN 1 Bondowoso, Jawa Timur menunjukkan inovasinya dengan memanfaatkan sumber daya lokal.
SMKN 1 Bondowoso memanfaatkan daun singkong yang melimpah di sekitar lingkungan dengan mengolahnya menjadi abon siap konsumsi yang diberi nama “Dun Sabreng”. Inisiatif ini menjadi salah satu langkah nyata dalam memberikan solusi berkelanjutan untuk masalah pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Daun singkong merupakan sumber pangan yang kaya nutrisi. Daun ini mengandung protein, vitamin A, vitamin C, serta mineral, seperti kalsium dan zat besi. Dengan tingginya kandungan gizi ini, daun singkong memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan menjadi produk olahan yang sehat.
Kepala SMKN 1 Bondowoso, Asyik Sulaiman, menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk memanfaatkan bahan pangan lokal di sekitar mereka. Daun singkong adalah bahan yang mudah di dapatkan di daerah Bondowoso. Namun, daun tersebut sering kali tidak dimanfaatkan secara optimal.
“Kami ingin menunjukkan bahwa dengan keterampilan dan kreativitas yang tepat, bahan pangan lokal dapat diolah menjadi produk yang berkualitas tinggi dan bernilai jual,” ucap Sulaiman.
Proses pembuatan abon daun singkong ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari pemilihan daun singkong yang segar, pencucian, pemasakan hingga proses pengeringan dan pengolahan bersama bumbu-bumbu.
Guru SMKN 1 Bondowoso, Rofiatul Fauziah, menyampaikan bahwa dengan inovasi daun singkong ini, SMKN 1 Bondowoso memberikan manfaat ekonomi karena secara tidak langsung membantu perekonomian masyarakat sekitar yang menanam singkong.
Selain itu, dengan memproduksi dan memasarkan “Dun Sabreng”, para siswa juga belajar terkait pengembangan potensi lokal yang dapat diolah untuk keberlanjutan kehidupan.
“Produk ini telah diterima dengan baik di pasar lokal dan menjadi salah satu produk yang menjanjikan bagi para petani dan pengusaha kecil. Ini tidak hanya memperkaya keterampilan mereka, tetapi juga membuka peluang kewirausahaan di masa depan,” ucap Rofiatul. (Aya/Cecep)