Dosen-Mahasiswa Polije Sulap Limbah Plastik Jadi BBM
Jember, Ditjen Vokasi - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) telah memantik inovasi dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Jember (Polije) untuk mengembangkan bahan bakar alternatif, salah satunya dengan memanfaatkan limbah sampah plastik. Hasilnya juga cukup menjanjikan, dari 10-15 kilogram limbah sampah plastik, bisa menghasilkan 2-3 liter BBM.
Pengembangan BBM alternatif dari limbah sampah plastik dilakukan oleh Aditya Wahyu Pratama, dosen Jurusan Teknik Mesin Polije, beserta sejumlah mahasiswa, salah satunya Bagas Dwi Saputra dari Jurusan Teknik Mesin, Program Studi Mesin Otomotif.
Menurut Bagas, pembuatan BBM dilakukan melalui proses destilasi, yakni dengan memanaskan sampah yang sebelumnya sudah dibersihkan, kemudian digunting kecil-kecil dan dijemur. “Sampah plastik yang telah dimasukkan ke dalam mesin pembakaran itu dibakar dengan suhu mencapai 350 derajat Celsius,” katanya.
Uap dari hasil pembakaran tersebut akan masuk ke selang penyulingan yang kemudian keluar menjadi minyak atau BBM. “Yang diambil endapan uap dari pembakaran sampah tersebut,” ujar Bagas melanjutkan.
Seluruh kegiatan uji coba tersebut dilakukan dengan memanfaatkan laboratorium otomotif di Polije. “Untuk 10-15 kilogram limbah sampah plastik itu bisa menghasilkan 2-3 liter BBM dengan proses sekitar empat jam,” ujar Bagas.
Sementara itu, dosen Aditya menjelaskan bahwa jenis limbah sampah plastik yang digunakan merupakan jenis polypropylene yang biasanya banyak digunakan sebagai wadah untuk minuman atau kemasan makanan. Pemilihan limbah plastik jenis polypropylene ini tidak lain karena kandungan karbon yang lebih banyak jika dibandingkan dengan plastik jenis lainnya.
“Jadi, bahan bakar yang dihasilkan juga lebih baik dibandingkan dengan plastik yang lain. Untuk memudahkan di dalam melakukan sortasi, biasanya jenis plastik ini dapat dilihat pada kemasan minuman plastik bawahnya ada simbol angka 5. Jadi, itu yang bisa digunakan,” terang Aditya.
BBM hasil pengembangan dari mahasiswa dan dosen Polije ini rupanya juga sudah melakukan proses uji coba pada sepeda motor roda dua. Hasilnya, sepeda motor dapat berjalan berputar-putar sekitar gedung teknik dengan lancar.
“Oleh karena itu, ini sangat cocok digunakan saat harga BBM meroket seperti saat ini sebagai alternatif untuk bahan bakar kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor,” pungkas dosen Polije ini. (Diksi/Nan/AP/NA)