Bimtek PjBL Perkuat ‘Link and Match’

Yogyakarta, Ditjen Diksi – Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri Kemendikbud baru saja selesai menyelenggarakan Bimbingan Teknis Project Based Learning (PjBL) Tahap I yang dilaksanakan pada 16-22 November 2020 di Yogyakarta. Kegiatan yang diikuti oleh 99 peserta ini berasal dari 33 SMK terpilih yang berada di 32 kabupaten/kota pada 29 provinsi. Setiap SMK terpilih terdiri dari wakil kepala sekolah kurikulum, ketua program keahlian, dan guru produktif. Adapun sasarannya, yaitu SMK-SMK yang memiliki kompetensi keahlian terkait dengan bidang dari empat Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV), yaitu bidang seni dan budaya, bidang otomotif dan elektronik, bidang bangunan dan listrik, serta bidang kelautan perikanan teknologi informasi dan komunikasi.

Bimbingan Teknis PjBL ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga pendidik yang dapat menerapkan metode pembelajaran PjBL di sekolah, dan dapat menjadi benchmark SMK di wilayahnya. Pembelajaran PjBL dirasa tepat untuk diterapkan di SMK dalam mendukung “link and match” antara SMK dan DUDI.

“Strategi ‘Project Based Learning’ merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan interaksi satuan pendidikan dengan industri, agar dapat selaras dengan industri. Dengan adanya kerja sama SMK dan banyak industri, maka diharapkan ‘link and match’ akan dapat diperkuat,” ujar Sulistio Mukti Cahyono yang mewakili Direktur Mitras DUDI (21/11).

Adapun Muhammad Andadari selaku ketua panitia menjelaskan, dalam kegiatan bimtek ini diharapkan peserta akan menerapkan PjBL di sekolahnya. Karenanya, setiap SMK yang mengikuti bimtek telah membuat rencana tindak lanjut (RTL), dan setiap peserta nantinya akan menerima sertifikat setelah merealisasikan RTL pada tiga bulan setelah bimtek, dengan syarat laporan telah diterima oleh panitia penyelenggara. “Setelah ini akan ada juga Bimtek Project Based Learning Tahap II dengan peserta yang berbeda,” imbuhnya. (Diksi/RA/AP/GS)