Bangun Ekosistem Kerjasama dengan Industri China, Ditjen Vokasi Gelar Business Matching “2024 China-Indonesia Education Industry Talk”

Bangun Ekosistem Kerjasama dengan Industri China, Ditjen Vokasi Gelar Business Matching “2024 China-Indonesia Education Industry Talk”


Jakarta, Ditjen Vokasi - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi,  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berkolaborasi dengan Go Study China menggelar business matching bertajuk "2024 China-Indonesia Education Industry Talk”. Sebagai implementasi Merdeka Belajar, acara ini diharapkan menjadi jembatan bagi perguruan tinggi vokasi di Indonesia untuk membangun kemitraan yang strategis dengan industri-industri di China. 

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek,  Kiki Yuliati dalam sambutannya mengatakan bahwa pemilihan kerja sama dengan industri di china bukan tanpa alasan. Saat ini, China menjadi salah satu negara dengan investasi yang cukup besar di Indonesia. Investasi industri China di Indonesia ini tersebar di berbagai bidang dan berbagai wilayah di Indonesia. 

"Sebuah kehormatan bagi kami dapat nenyelanggatakan event ini. Kami juga berterima kasih untuk go study yang telah memfasilitasi kami untuk bekerja sama dengan berbagai industri-industri besar di China,” kata Dirjen Kiki.

Menurut Dirjen Kiki, kerjasama dengan industri merupakan sesuatu yang sangat strategis dan bermakna bagi satuan pendidikan vokasi dalam mewujudkan relevansi lulusan vokasi yang siap bersaing tidak hanya di tataran nasional tetapi juga dalam kancah global. 

"Tapi kami ingin agar kemitraan ini tidak hanya strategis tetapi juga bermakna bagi semua pihak dan membawa manfaat bagi kedua pihak," kata Dirjen Kiki. 

Menurut Dirjen Kiki, sulit bagi pemerintah untuk membangun relevansi pendidikan vokasi di Indonesia jika tidak memiliki mitra yang dapat saling memahami kebutuhan satu dengan lainnya. "Ketika kita punya partner dan mengerti kebutuhan partner. Maka kita bisa bisa saling bisa membangun tautannya atau relevansinya,” Dirjen Kiki menambahkan.

Dirjen Kiki berharap melalui kegiatan business matching ini,  akan terbangun ekosistem kerja sama yang membawa dampak manfaat bagi semua pihak.Dirjen Kiki berharap momen ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk satuan pendidikan vokasi agar dapat menghasilkan sesuatu kerja sama yang langsung  bisa ditindaklanjuti.

"Politeknik bisa belajar bagaimana menyiapkan generasi muda dengan banyak tantangan ke depan," kata Dirjen Kiki menambahkan.

Sementara itu, pelaksana tugas (Plt) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras Dudi) Ditjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek mengatakan bahwa kegiatan ini  melibatkan 31 industri dari China dan 77 perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi. Perusahaan yang terlibat pun sangat beragam, mulai dari perusahaan di bidang makanan, industri, manufaktur, logistik, manufaktur, dan sebagainya.

Tri dari BRT New Energy Material, menjadi salah satu peserta dalam kegiatan tersebut. Perusahaan yang bergerak di bidang batrail listrik mengaku selama ini memang kesulitan untuk mencapai tenaga kerja untuk produksi perusahaan yang berbasis di KEK Kendal.

“Selama ini kami kerja sama dengan BKK sekolah, tapi kami ingin coba untuk menjajaki  kerja sama dengan politeknik untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja kami,” kata Tri. (Nan/Cecep)