6 Kunci Sakti Budi Daya Ikan Lele Ala SMKN 2 Tanjung Jabung Timur

6 Kunci Sakti Budi Daya Ikan Lele Ala SMKN 2 Tanjung Jabung Timur

Jambi, Ditjen Vokasi – Dewasa ini peluang wirausaha bisa didapatkan dari berbagai sektor. Saat ini budi daya ikan lele menjadi salah satu hal yang diminati dalam dunia budi daya. 

Bisnis budi daya ikan lele menjadi jenis usaha yang cukup menggiurkan karena tingginya permintaan ikan lele di pasaran. Budi daya ikan lele cenderung lebih mudah dilakukan dan tidak memerlukan modal yang cukup besar. 

Meskipun mudah, tetapi budi daya ikan lele juga memiliki resiko gagal panen apabila budi daya tidak dilakukan dengan baik dan benar. Tertarik untuk mencoba usaha budi daya ikan lele? Buat kalian yang penasaran dan ingin mencoba, guru Jurusan Agribisnis Perikanan SMKN 2 Tanjung Jabung Timur, Afriani Fitriana, memberikan 6 kunci sakti agar budi daya ikan lele mu tidak sia-sia dan bisa menghasilkan panen yang melimpah.

  1. Persiapan Wadah

Tahap pertama yakni menyiapkan lahan yang tepat dengan biota yang akan dibudidayakan. Kemudian lahan tersebut diberi terpal dan diratakan. Setelah itu tambahkan sekam halus, sekam halus ini berfungsi untuk meratakan dasar kolam dan menstabilkan suhu air selama budi daya. Tempat budi daya atau bak terpal yang sudah siap hindarkan dari pohon yang rindang supaya penetrasi cahaya bisa optimal dan daun tidak merusak kualitas air budi daya. Sebelum dipakai, bak terpal dibersihkan dahulu dengan air dan debong pisang diamkan selama 5–7 hari. Penggunaan debong pisang ini untuk menetralisir zat kimia yang menempel pada terpal. 


  1. Persiapan Media

Tahap kedua yakni membuang air rendaman debog pisang dan mengisikan air yang baru dengan ketinggian 40–50 cm. Guna menghindari pertumbuhan bakteri patogen dalam air tambahkan garam krosok 50 gr/m3, dolomit 300 gr/m3, urea NPK 10 gr/m3 dan diamkan selama sehari. Setelah didiamkan selama sehari, pada hari kedua tambahkan 10 ml probiotik EM4, 50 – 100 ml molase dan diamkan selama 7–10 hari. Penambahan zat tersebut berfungsi untuk menumbuhkan fitoplankton sebagai pakan alami benih. Selain itu, tambahkan pula tumbuhan eceng gondok untuk menyerap racun dan tempat berteduh benih lele.




  1. Penebaran Benih

Pada proses penebaran ini jangan lupa siapkan bibit lele yang berkualitas. Sebelum bibit ditebar, benih diaklimatisasi terlebih dahulu selama 10–15 menit. Sebaiknya penebaran benih dilakukan pada sore hari sekitar jam 5 sore atau di pagi hari sebelum matahari naik. Nah, jumlah bibit yang ditebar menyesuaikan luas wadah, per 1 m3 dapat ditebarkan bibit sebanyak 150–200 ekor.


  1. Pengelolaan Air Kolam

Setelah proses penebaran bibit dilakukan jangan lupa air kolam juga diperhatikan. Pengelolaan air kolam ini bisa dengan melakukan over low 5–10 menit setiap pagi atau sore per hari sebelum ikan diberi makan. Lakukan penggantian air sebanyak 70% tiap 1–2 minggu sekali dan tambahkan larutan probiotik 10 ml/m3, molase 50 ml/m3, dan garam krosok 200 gr/m3.


  1. Pemberian Pakan

Meskipun dalam kolam telah ada pakan alami yang berasal dari fitoplankton, pemberian pakan lain juga tetap diperlukan. Berikan ikan lele pakan yang mengandung protein 30% selama 5–10 hari. Pada hari ke 21–30, 5% dari biomassa ikan berikan pakan 2–3 kali sehari. Nah pada hari ke 30 sampai masa panen 2,5–4% dari biomassa ikan diberi pakan sebanyak 2–3 kali sehari. Sebelum pakan diberikan, lakukan dahulu perendaman pakan dengan fermentasi probiotik selama 10–15 menit. Dosis fermentasi yang dipakai yakni 10 ml probiotik, 20–30 ml molase, dan 500 ml air. Dosis ini dipakai untuk takaran pakan 1 kg.


  1. Masa Panen

Ikan lele yang siap panen biasanya ditandai dengan perubahan warna air kolam dari warna hijau lumut menjadi kemerahan maka menandakan bahwa ikan lele siap dipanen. Kalian bisa menggunakan serok atau jaring besar untuk menangkapnya.

Nah itu dia 6 kunci sakti budi daya ikan lele anti rugi yang bisa kamu terapkan supaya hasil budi daya ikan lele mu melimpah. Selamat mencoba. (Aya/Cecep Somantri)