Beranikan Diri, Abdul Sukses Rintis Usaha Bengkel Setelah Kursus Otomotif dan Omzet Puluhan Juta

Beranikan Diri, Abdul Sukses Rintis Usaha Bengkel Setelah Kursus Otomotif dan Omzet Puluhan Juta

Grobogan, Ditjen Vokasi - Abdul Wahab, seorang montir asal Grobogan, Jawa Tengah, kini berhasil merintis usaha bengkel sendiri dan meraih omzet puluhan juta rupiah per bulan. Perjalanan Abdul dalam merintis usaha ini penuh dengan tantangan dan inspirasi. Pencapaian Abdul pun dimulai saat ia mengikuti kursus otomotif di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Dimy Motor, Demak, Jawa Tengah. 


Dunia otomotif memang bukan hal baru bagi Abdul. Sebelum kursus untuk meningkatkan kompetensinya, ia juga lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nurul Huda Tlogorejo Tegowanu Konsentrasi Keahlian Teknik Sepeda Motor. Berkat keahliannya tersebut ia pun langsung mendapatkan pekerjaan. Namun, tak ingin terus menerus bekerja di tempat orang, Abdul pun memberanikan diri untuk merintis usaha bengkel melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2021.


“Dulu saya izin berhenti kerja dan ada pelatihan di LKP Dimy lewat program PKW. Akhirnya saya ikut program tersebut kurang lebih tiga bulan,” tutur Abdul mengawali cerita.


Dalam mengikuti kursus tersebut, Abdul pun harus pulang pergi Grobogan-Demak setiap harinya. Walaupun perjalanan cukup jauh, tak menyurutkan semangat Abdul untuk meng-upgrade ilmu. Menurut Abdul, ada hal-hal baru yang ia temui di dunia otomotif yang berkembang sangat cepat. Dahulu motor memakai kunci kontak, tetap pakai remot.


“Perkembangan otomotif sangat pesat, misal tahun 2015 motor jarang memakai sistem full injeksi terus sekarang sudah semua full injeksi. Makanya saya ikut kursus di sana kan banyak sekali ilmu baru mempelajari perkembangan otomotif,” jelas Abdul.


Dari Bengkel Sederhana Depan Rumah Sampai Miliki Kios Bengkel


Merintis usaha tentu bukan sesuatu yang mudah. Akan tetapi, berkat bekal yang cukup, Abdul berhasil membuka bengkel impiannya. Setelah masa program PKW selesai, LKP Dimy sebagai penyelenggara program tersebut memberikan beberapa modal usaha berbentuk alat-alat bengkel dan sparepart kepada peserta didik, termasuk juga Abdul.


“Yang saya senangi juga, program PKW memfasilitasi modal usaha jadi kami para peserta tinggal menjalankan usaha aja setelah pelatihan,” tutur Abdul.


Ia pun membuka bengkel bernama Berkah Jaya Motor di depan rumahnya di Grobogan. Lambat laun, Abdul pun menyewa kios yang lebih besar dan tempatnya yang lebih strategis. Karena berkat kepiawaian dan koneksinya pula, bengkelnya pun berjalan dengan baik dan tak pernah sepi pengunjung.


Abdul mengungkapkan, “Sehari bisa 5—8 motor untuk servis ringan, yang berat bisa 2—3 motor. Alhamdulillah sekarang sudah ada tiga  karyawan juga.”


Utamakan Kualitas dan Unggul Dari Bengkel Lain


Tak hanya servis, Abdul juga menjual sparepart sejak 2022. Dari situlah usahanya semakin berkembang. Ia pun membeli beberapa sparepart dari berbagai varian motor, mulai dari Honda sampai dengan Yamaha. Dari situlah bengkelnya unggul dari yang lain karena jua menjual sparepart.


“Di kecamatan saya ada 4 bengkel, tetapi bengkel yang lengkap itu bengkel saya. Itulah yang membedakan bengkel saya dengan yang lain,” tutur Abdul.


Tak hanya kelengkapan bengkel tetapi juga mengutamakan kualitas dan pelayanan. Menurut Abdul, membuka usaha bengkel juga membutuhkan keramahtamahan dan komunikasi yang baik. Hal itu berguna untuk memuaskan pelanggan. 


Berkat keberanian dan langkahnya mengikuti kursus otomotif, ia pun memetik buah yang manis. Kini penghasilannya sudah mencapai Rp25—30 juta untuk penjualan sparepart motor dan Rp7—10 juta untuk jasa servis. 


Abdul menjelaskan, “Penjualan sparepart memang paling tinggi karena bengkel-bengkel lain pun membelinya ke saya dan orang-orang banyak membutuhkan sparepart.” 


Ke depan, Abdul berencana untuk terus mengembangkan usahanya dengan membuka cabang lainnya. Ia juga bermimpi untuk mendirikan lembaga kursus bagi pemuda yang ingin belajar dan mengembangkan keterampilan di bidang otomotif. Kisah Abdul adalah bukti nyata bahwa dengan tekad, kerja keras, dan keberanian untuk mengambil risiko bisa meraih kesuksesan. 


“Jangan pernah takut untuk bermimpi besar dan mewujudkannya. Pendidikan vokasi lewat SMK dan kursus membantu saya mewujudkan itu,” pesan Abdul kepada para calon wirausahawan.


Sebagai informasi, program PKW merupakan program prioritas Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menghadirkan wirausahawan muda di berbagai bidang keterampilan. Program ini menjadi upaya dalam menekan angka pengangguran di Indonesia. (Zia/Cecep)