36 Tahun Berkarya, PENS Luncurkan S-3 Terapan Bidang Siber Fisik

36 Tahun Berkarya, PENS Luncurkan S-3 Terapan Bidang Siber Fisik


Surabaya, Ditjen Vokasi - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) meluncurkan Program Pendidikan Doktor Terapan. Peluncuran ini dilakukan berbarengan dengan perayaan Dies Natalis ke-36 PENS.

Selain merayakan ulang tahun dan peluncuran program Doktor Terapan, PENS juga meresmikan Gedung Smart Automation Workshop (SAW) yang diharapkan akan semakin mendukung visi PENS untuk menjadi politeknik berkelas dunia.


Dengan peluncuran program Doktor Terapan ini, maka PENS akan menjadi politeknik pertama yang mengusulkan program Doktor Terapan pertama di Indonesia. Saat ini, program ini sedang menunggu SK Pengesahan. 


“Secara fasilitas gedung dan teknologinya sudah mendukung ke sana, maka kami pun menyelenggarakan soft launching program Doktor Terapan Prodi Sistem Siber Fisik. Dan, segera setelah turun SK-nya, kami akan membuka angkatan pertama dengan kapasitas di kisaran 10 sampai 30 mahasiswa,” kata Direktur PENS, Aliridho Barakbah, pada acara peringatan Dies Natalis PENS ke-36, Selasa (25-06-2024).


Sementara itu, Gedung Smart Automation Workshop yang diresmikan sendiri merupakan gedung SBSN yang pembangunannya memerlukan waktu 2 tahun. Gedung dan teknologinya ini akan menunjang persiapan tenaga terampil yang dibutuhkan, melalui program S-3 Terapan PENS yang akan berorientasi pada penyelesaian masalah industri. 


Pada kesempatan tersebut, Aliridho menyampaikan syukur atas perjalanan PENS selama 36 tahun ini. Menurutnya, sebagai perguruan tinggi vokasi untuk bidang unggulan elektro dan turunannya, PENS telah meraih banyak capaian prestasi.


PENS yang masuk dalam politeknik terbaik di Indonesia, saat ini masih menempati peringkat pertama se-Indonesia, untuk inovasi menurut Schimago Institusion Ranking. PENS tercatat berada di peringkat 1 Politeknik di Asia Tenggara dan rangking ke 34 politeknik di seluruh dunia, versi Webometric hingga akhir tahun 2023. Ranking ini meningkat dari tahun sebelumnya yang berada di ranking 43 dunia. 


“Capaian ini tentunya merupakan upaya bersama dari seluruh civitas academica PENS, yang turut menyumbangkan prestasinya di berbagai bidang, baik kompetisi mahasiswa, peningkatan kerja sama institusi, maupun capaian lainnya yang mengarah pada peningkatan reputasi kampus,” kata  Aliridho.


Berbagai capaian tersebut diharapkan dapat menambah semangat warga PENS untuk tetap berinovasi dan berkreasi serta mengembangkan segenap potensi. Ditetapkannya PENS dalam status Badan Layanan Umum di 9 Juni 2024, lanjut Aliridho, juga telah menambah keberkahan atas capaian PENS. 


“Dengan status baru ini semoga dapat mengakselerasi kinerja PENS,” kata Aliridho 




Wujudkan Kampus Inovasi


Masih dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis PENS ke-36, PENS pun mengadakan kegiatan Orasi Ilmiah yang disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati. Dalam orasinya, Dirjen Kiki menyampaikan tantangan yang lebih kompleks yang akan dihadapi perguruan tinggi di masa yang akan datang. Oleh karena itu, operasional kampus tidak boleh lagi dijalankan seperti di era tahun 80-an. 


“Ada 4 pilihan bagi perguruan tinggi, yaitu bertransformasi, optimasi, tidak melakukan apa pun namun bereaksi nanti, atau bahkan tidak melakukan apa pun namun bagaimana nanti. Bagi perguruan tinggi yang mengambil opsi tidak melakukan apa pun, tentunya harus siap dengan berbagai risiko bahkan yang terburuk pun. Sementara itu, jika memilih opsi bertransformasi dan optimasi, menurut penelitian akan lebih survive, sebagaimana yang dilakukan PENS,” terang Dirjen Kiki.


Dirjen Kiki juga menyampaikan bahwa saat ini pendidikan vokasi menjadi salah satu yang digemari oleh calon siswa dan mahasiswa. Berdasarkan data Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (PNPMB) yang dirilis beberapa waktu yang lalu, jumlah pendaftar di vokasi meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, di beberapa prodi vokasi tertentu nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) pendaftarnya cukup tinggi. 


“Artinya, pendidikan vokasi makin dilirik oleh masyarakat kita,” tegasnya.


Dirjen Kiki juga menyampaikan komitmen Kemendikbudristek untuk mendukung penyediaan sarana dan prasarana pendidikan. Salah satunya adalah melalui pembangunan Gedung SAW yang nilai kebermanfaatannya sangat luar biasa. 


Sebagai informasi, bersamaan dengan Dies Natalis ke-36, PENS juga menjadi tuan rumah Southeast Asia Student Mobility and Advance Technology on AI Summit, FGD “Prospek Teknologi Electrochemical di Indonesia, dan Bimtek Penulisan Karya Ilmiah Jurnal Internasional Bereputasi. (PENS/Nan/Cecep)