Kampuh Welding Indonesia, Pencetak Juru Las Profesional

Kampuh Welding Indonesia, Pencetak Juru Las Profesional

Surabaya, Ditjen Diksi -- Tenaga kerja yang memiliki keahlian di bidang las sangat dibutuhkan dalam pengembangan negara maritim. Indonesia sebagai negara kepulauan membutuhkan banyak armada kapal laut untuk mendukung laju perekonomiannya. Kapal laut pun menjadi armada yang efisien untuk transportasi dan juga distribusi barang antarpulau. Alhasil, kondisi ini memicu tumbuhnya galangan kapal yang dapat menampung banyak tenaga kerja, salah satunya tenaga terampil di bidang las.

 

“Saat ini di Indonesia terdapat kurang lebih 250 galangan kapal yang tersebar di berbagai provinsi. Industri ini membutuhkan tenaga welder profesional untuk kebutuhan galangan kapal, konstruksi, dan alat berat,” ujar Direktur Kampuh Welding Indonesia, Moh. Munir.

 

Mungkin sebagian dari kita belum banyak yang mengetahui bahwa untuk menjadi juru las, ada kursus dan uji kompetensi sebagai syarat menjadi juru las profesional. Salah satu lembaga dan pelatihan yang melaksanakan pelatihan las adalah Kampuh Welding Indonesia.

 

Kampuh Welding Indonesia berdiri pada 26 Mei 2015 di Surabaya, Jawa Timur. Dengan didukung tenaga pengajar yang berpengalaman bidang produksi di galangan kapal terbesar di Indonesia, lembaga ini mempunyai orientasi untuk memajukan industri maritim Indonesia dengan mencetak tenaga kerja yang profesional di bidang las.

 

Untuk meningkatkan kualitasnya, Kampuh Welding Indonesia telah memperoleh Sertifikat Verifikasi sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) Lembaga Sertifikasi Profesi LAS (LSP – LAS) dan Lembaga Sertifikasi Profesi Logam Mesin Indonesia (LSP-LMI) dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

 

Kampuh Welding Indonesia juga melaksanakan kualifikasi/sertifikasi yang bekerja sama dengan International Association of Classification Societies (IACS) Members, di antaranya Lloyd Register (Class LR), Inggris, dan Nippon Kaiji Kyoukai (Class NK), Jepang. Selain dengan IACS Members, kualifikasi/sertifikasi juga dilaksanakan bersama dengan Biro Klasifikasi Indonesia (Class BKI).

 

“Kami sebagai corporate member dari Asosiasi Pengelasan Indonesia (API) atau Indonesian Welding Society (IWS) dan Ikatan Perusahaan Produsen Kapal & Sarana Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO), Kampuh Welding Indonesia memiliki fasilitas yang lengkap, manajemen yang profesional, dan instruktur-instruktur las yang andal dan berpengalaman kerja di luar negeri,” tambah Munir yang dulunya pernah menduduki jabatan penting di PT PAL Surabaya.

 

Tidak banyak lembaga kursus dan pelatihan yang memiliki sertifikasi Class NK. Sertifikasi ini merupakan salah satu syarat untuk tenaga kerja di bidang las yang akan bekerja di Jepang. “Salah satu syarat untuk para welder profesional untuk dapat bekerja di Jepang adalah harus memiliki sertifikat Nippon Kaiji Kyoukai (Class NK). Kami, Kampuh Welding mendapatkan lisensi itu,” kata Munir.

 

Selain melaksanakan program pemerintah bekerja sama dengan Direktorat Kursus dan Pelatihan pada program PKK/PKW, Kampuh Welding Indonesia juga melaksanakan program corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan, baik BUMN maupun swasta, untuk bidang pengelasan. Dengan program-program tersebut, Kampuh Welding Indonesia hingga saat ini sudah melatih dan menyertifikasi juru las (welder) sebanyak lebih dari 3.000 welder profesional.

Selain semakin banyak menghasilkan lulusan juru las profesional, sekarang Kampuh Welding memiliki dua lokasi kursus, yaitu di Surabaya dan Cikarang. Kampuh Welding juga telah menjalin kerja sama dengan PT PAL Indonesia (Persero), Dumas Tanjung Perak Shipyard, Adiluhung Saranasegara Indonesia, Yasa Wahana Tirta Samudera, Janata Marina Indah, serta beberapa Subkontraktor Galangan Kapal Anggota Asosiasi Inovatif Teknologi Indonesia (AITI). (Diksi/DN/AP/NA)