‘Wirausaha-Pendidikan Vokasi’ sebagai Solusi Masa Depan
Jakarta, Ditjen Diksi – Selain mengasah keahlian dan keterampilan generasi muda untuk menjadi tenaga siap kerja, kewirausahaan juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan dalam pendidikan vokasi. Pasalnya, kemampuan generasi muda untuk berinovasi dan bergerak di bidang usaha mandiri dapat memberikan potensi terbukanya lapangan kerja. Untuk mendukung bergeraknya unit usaha mandiri UMKM dan pengusaha muda yang mulai merintis bisnis, Direktorat Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) Kemendikbud menggelar “Daya Pikat Start Up terhadap Dunia Vokasi” dalam kegiatan pelatihan yang berlangsung pada 20-22 November 2020 di Semarang, Jawa Tengah.
Acara yang digelar secara offline dan online ini menampilkan Direktur Mitras DUDI Ahmad Saufi, Ketua KADIN Kota Semarang Arnaz Agung Andrara, dan Analis Pengembangan Bisnis Kredit UMKM dan Kredit Program Bank Jateng Wahyu Toto Waskito.
Dalam sambutannya, Ahmad Saufi menjelaskan beberapa program yang telah dilaksanakan oleh Mitras DUDI guna mendukung program “link and match” antara dunia industri, dunia kerja, dan UMKM dengan lembaga pendidikan vokasi di sekitar, salah satunya program roadshow yang telah dilakukan di lima daerah yang memiliki kawasan ekonomi khusus.
Adapun pada acara “Cukup Modal Start Up Global” di hari kedua ditujukan untuk mendukung penggiat usaha baru di kalangan generasi muda. “Di samping roadshow, kita juga mengadakan acara yang menggagas calon pendiri wirausahawan di Jawa Tengah, kemudian Jawa Barat. Harapannya, calon wirausaha ini mengetahui dari mana mereka mendapatkan modal usaha,” ujar Saufi.
Menurut Saufi, kegiatan pelatihan yang dibuka secara umum ini dapat mendukung pembangunan pendidikan vokasi yang tidak luput dari 4D, yaitu daerah sebagai tempat yang memiliki peluang banyak hal untuk dikembangkan, dewan perwakilan sebagai suara rakyat, diksi (pendidikan vokasi) sebagai lembaga yang mengedukasi, dan dunia usaha, dunia industri, serta dunia kerja sebagai sektor yang mendukung keterserapan tenaga kerja. “Direktorat Mitras DUDI memberikan fasilitas agar potensi yang ada dapat terkawinkan dengan baik, sehingga apa-apa yang masih menjadi masalah bisa kita runut dan pecahkan dalam mencari solusi,” terangnya.
Menyoal pembangunan pendidikan vokasi di berbagai daerah, Saufi juga mengungkapkan keterhubungan lembaga pendididikan vokasi dengan dunia industri maupun UMKM daerah, khususnya dengan perkembangan teknologi industri yang semakin canggih. Kebutuhan dan potensi lulusan sekolah vokasi inilah yang apabila dikawinkan akan menjadi inovasi yang tidak ternilai harganya. “Adik-adik kita sekarang dibekali internet of thing, yang keinginannya banyak sekali, mengolah data, big data. Sekarang anak-anak sudah diajarkan bagaimana membaca data, sehingga dengan saling menghubungkan dan mengomunikasikan seperti ini, maka kita dapat memecahkan permasalahan dan menemukan solusi,” tutur Saufi.
Adapun Arnaz Agung Andrara mengungkapkan bahwa kondisi pandemik ini menjadikan banyak pengusaha Indonesia, khususnya UMKM daerah, untuk memiliki inovasi dan kemampuan untuk survive yang lebih besar daripada era sebelumnya. Meskipun kerugian tetap dirasakan oleh hampir seluruh pengusaha , Arnaz tetap optimistis bahwa pengusaha Indonesia bisa melewati masa yang sulit ini. “Bagaimana kita melihat usaha sebagai sebuah peluang, karena itulah gen pengusaha bagaimana kita melihat tantangan sebagai peluang. Kita berada pada satu sisi tidak bisa lagi mengatur situasi yang kita inginkan. Tapi, sebenarnya yang ada teman-teman kita bisa mengerahkan seluruh potensi untuk menemukan solusi,” tegasnya.
Menurut Arnaz, pengusaha di Indonesia mengubah strategi bisnis di tengah pandemik, dari fokus perusahaan dalam memproduksi produk menjadi fokus pada packaging dan branding produk. Begitupun dengan penetapan pasar market yang sebelumnya berada di ekonomi kelas atas, menjadi ekonomi medium hingga kelas bawah. “Mindset sebenarnya di era ini adalah mau susah, mau sulit, mau berpikir, sehingga kita bisa keluar dari permasalahan tersebut,” ungkap Arnaz. (Diksi/TM/AP)