Branch Line: Inovasi SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban untuk Penangkapan Ikan Berstandar Industri
Tuban, Ditjen Vokasi – Indonesia dikenal sebagai negara maritim yang besar. Banyak sumber daya alam kelautan yang dapat ditemukan di Indonesia. Kekayaan ini pun dimanfaatkan oleh rakyat untuk kehidupannya.
Dalam mencari ikan, para nelayan maupun industri pelayaran biasanya menggunakan beberapa alat dan metode, salah satunya menggunakan branch line. Branch line merupakan bagian dari perangkat longline, yaitu sistem penangkapan ikan menggunakan tali pancing panjang yang dilengkapi dengan cabang-cabang pancing kecil. Teknologi ini dirancang untuk menangkap ikan secara selektif, sehingga mampu meminimalkan tangkapan sampingan yang tidak diinginkan.
Dalam perkembangannya, branch line cukup sulit ditemui di pasaran. Melihat peluang ini, SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban terus menunjukkan komitmennya di bidang maritim dengan mengembangkan branch line. Menurut Margo Santoso, guru SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban, branch line adalah sebuah teknologi dan metode terbaru untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam penangkapan ikan. Inovasi ini dirancang untuk memenuhi standar industri sekaligus menjaga kelestarian sumber daya laut.
Melalui pengembangan produk ini, siswa SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban diajarkan cara merancang, memproduksi, dan menggunakan teknologi ini sesuai dengan kebutuhan industri perikanan. Mereka juga dilatih untuk memahami aspek-aspek teknis, seperti pemilihan bahan yang ramah lingkungan dan tahan lama, serta cara memasang alat ini di kapal penangkap ikan.
“Pengembangan branch line merupakan langkah strategis untuk menjembatani dunia pendidikan dengan kebutuhan industri. Kami ingin lulusan kami tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu memberikan solusi bagi tantangan di sektor perikanan,” ucap Santoso.
Produk ini kini telah digunakan oleh beberapa satuan pendidikan yang bergelut di bidang maritim dan juga industri kemaritiman.
Santoso menekankan bahwa branch line adalah metode penangkapan ikan yang lebih bertanggung jawab di masa depan. Ke depan, diharapkan branch line dapat diadopsi lebih luas, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional, untuk mewujudkan perikanan Indonesia yang berdaya saing dan berkelanjutan. (Aya/Cecep)