Ubah Kulit Jagung Jadi Cuan, Inilah Cara Membuat Aksesoris Hantaran dari Kulit Jagung

Ubah Kulit Jagung Jadi Cuan, Inilah Cara Membuat Aksesoris Hantaran dari Kulit Jagung

Jombang, Ditjen Vokasi - Kulit jagung yang biasanya menjadi limbah dan terbuang begitu saja ternyata memiliki nilai jual. Hal tersebut bisa dimanfaatkan bagi seorang wirausaha, khususnya di bidang hantaran.


Hantaran merupakan hadiah yang diberikan pengantin pria kepada wanita untuk momen pernikahan. Biasanya barang hantaran tersebut pun dihias agar lebih menarik. Keterampilan menghias hantaran pun dapat dipelajari di lembaga kursus dan pelatihan (LKP).


LKP Karina, Jombang, Jawa Timur adalah salah satu LKP yang menyelenggarakan kursus hantaran. Alumnus sukses LKP Karina yang telah berwirausaha mandiri di bidang hantaran tersebut adalah Fitria Agustina. Ia menyampaikan bahwa kursus hantaran jenjang dua biasanya meliputi pembuatan aksesoris hantaran dan mahar. Salah satunya adalah menggunakan kulit jagung menjadi bunga peony.


“Kulit jagung bisa dimanfaatkan untuk aksesoris hantaran dan memiliki nilai jual. Dari sinilah saya pun membangun bisnis,” ungkap Fitri.


Dari bisnis aksesoris tersebut, Fitri pun sudah mendapatkan omzet sekitar Rp5—7 juta per bulan. Tak hanya dijual di toko miliknya, tetapi ia pun menjual di platform marketplace. Bagi kamu yang tertarik bisnis ini juga, Fitri pun membagikan cara pembuatannya.


Berdasarkan penjelasan Fitri, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mempersiapkan alat. Alat-alat yang diperlukan ialah kulit jagung/klobot, lem tembak, gunting, spons dan alat border.


“Pertama adalah persiapkan klobot ukuran panjang 4 cm dan lebarnya adalah 3 cm. Lalu setelah itu bentuk klobot menjadi pola kelopak bunga dan gunting,” jelas Fitri.


Setelah menggunting beberapa kelopak bunga, maka kelopak tersebut dilengkungkan dengan menekan menggunakan border dan spons.  


Fitri pun melanjutkan, “Kemudian satukan kelopak dengan lem tembak. Maka aksesoris bunga peony pun telah jadi.”


Menurut Fitri, aksesoris ini cukup mudah dibuat dan tak membutuhkan alat yang rumit. Untuk mempercantik tampilan kelopak bunga, klobot pun dapat diberikan pewarna alami. 


“Aksesoris ini dapat dikreasikan untuk berbagai macam hantaran, mahar, ataupun menghias pigura,” tutur Fitri.


Aksesoris hantaran dari kulit jagung cukup menjanjikan karena memiliki banyak peminat, terlebih dengan banyaknya momen pernikahan yang tak pernah usai. Dengan begitu, aksesoris dari kulit jagung ini bisa menjadi peluang bisnis yang bisa semua orang coba. (Zia/Cecep)