Sinergi Pendidikan dan Industri: SMK Ma'arif Kota Mungkid Penuhi Pesanan Part Perusahaan
Magelang, Ditjen Vokasi – Dalam upaya memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri, SMK Ma’arif Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menunjukkan komitmennya melalui kerja sama dengan berbagai industri.
Ada berbagai bentuk kerja sama yang dilakoni oleh SMK Ma’arif Kota Mungkid, salah satunya ialah memenuhi pesanan part-part industri. Dengan kerja sama tersebut, siswa Konsentrasi Keahlian Teknik Mesin tidak hanya belajar teori saja, tetapi juga praktik nyata dalam memproduksi barang yang sesuai dengan spesifikasi industri.
Kepala SMK Ma’arif Kota Mungkid, Ngungun Bayu Santoso, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan salah satu langkah nyata untuk menjembatani dunia pendidikan dan dunia usaha.
“Kami ingin siswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga terlibat dalam projek-projek nyata. Dengan pengalaman tersebut, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja,” ucap Bayu.
Selain itu, program ini juga memberikan dampak positif bagi siswa. Mereka mendapatkan pengalaman langsung tentang proses produksi, mulai dari membaca desain teknis hingga memastikan produk akhir sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan industri. Dengan pengalaman ini, siswa tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga belajar tentang tanggung jawab kerja dan manajemen waktu.
“Para siswa di sekolah ini kini terlibat langsung dalam proses produksi part-part berstandar industri, sebuah langkah strategis untuk memastikan lulusan mereka siap kerja dan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar,” terang Bayu.
Sementara itu, pemilik PT Patmanunggal Reka Abadi, Benediktus Indrawan Samuels, salah satu mitra industri SMK Ma’arif Kota Mungkid menuturkan kesenangannya karena bisa bermitra dengan SMK Ma’arif Kota Mungkid. Menurutnya, kompetensi siswa SMK tidak bisa diremehkan. Kehadiran industri ke SMK akan lebih mematangkan dalam menyiapkan tenaga kerja yang berkompeten tinggi.
“Industri dan SMK itu memang harus berkolaborasi. Industri punya kesempatan untuk berinvestasi di bidang pendidikan sehingga kita juga punya kontribusi dalam menyiapkan SDM yang berkompeten. SDM tersebut juga nantinya akan membantu industri dalam mengembangkan industri kembali,” ucap Indrawan. (Aya/Cecep)