Tingkatkan Produktivitas Petani Tembakau, Dosen Polsub Hibahkan Web dan TTG Mesin Perajang

Tingkatkan Produktivitas Petani Tembakau, Dosen Polsub Hibahkan Web dan TTG Mesin Perajang

Subang, Ditjen Vokasi - Tim dosen dari Politeknik Negeri Subang  (Polsub) berhasil menciptakan Teknologi Tepat Guna (TTG) mesin perajang tembakau. Mesin ini mampu mengatasi persoalan yang kerap dihadapi oleh para petani tembakau di Desa Cimeuhmal, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Jawa Barat sekaligus meningkatkan produktivitas mereka. 


Dwi Vernanda selaku ketua tim yang terlibat dalam pengembangan TTG ini mengatakan bahwa pengembangan teknologi perajang ini bermula dari kendala proses perajangan tembakau yang kerap dihadapi oleh para petani tembakau di Desa Cimeuhmal. Proses perajangan yang dilakukan secara manual selama ini menghambat produktivitas para petani.


“Kami melihat para petani masih merajang tembakau menggunakan alat manual, sehingga dengan adanya TTG mesin ini kami berharap bisa menjadi salah satu inovasi untuk meningkatkan produktivitas tembakau di Desa Cimeuhmal,” ungkap Dwi.


Pengembangan TTG mesin perajang tembakau ini sendiri lanjut Dwi merupakan bagian dari kegiatan Pemberdayaan Berbasis Masyarakat. Selain Dwi, dosen lain yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain, Mohammad Iqbal dan Susilawati. 

 

Penggunaan alat ini membuat proses perajangan tembakau menjadi lebih cepat dibanding perajangan secara manual. Dengan hasil yang sama, mesin TTG ini bisa melakukan perajangan selama 2,5 jam saja.


Selain membuat TTG mesin perajang, tim dosen dan mahasiswa Polsub juga mengembangkan sistem informasi berbasis website dan mobile. Sistem ini digunakan sebagai alat pengelolaan data petani, data lahan, pemantauan aktivitas pertanian, penjadwalan secara otomatis terkait pemberian pupuk, dan perawatan tanaman tembakau.


“Sistem Informasi ini juga dilengkapi dengan pelaporan hasil produksi yang terintegrasi dengan website untuk memperluas pemasaran dan memfasilitasi transaksi secara online,” tambah dosen Jurusan Teknologi Informasi dan Komputer tersebut.


Partner Dwi, Mohammad Iqbal mengatakan bahwa hasil diskusi dengan para petani menyimpulkan bahwa penanaman tembakau memiliki beberapa waktu penting misalnya pemberian pupuk, menghitung jumlah daun, memotong bakal daun jika telah melebihi jumlah maksimal (17-18), dan pengecekan hama serta waktu pembasmian hama. 


“Dengan adanya sistem informasi ini, nantinya seluruh kegiatan bisa dilakukan secara online melalui smartphone ataupun komputer,” kata Iqbal. Selain itu, Iqbal juga menyiapkan buku manual yang bisa digunakan oleh para petani sebagai panduan. 


Pemberian Sistem Informasi dan TTG mesin tersebut juga sangat diapresiasi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Subang. Lilis Mulyawati, selaku Kepala Bidang Perkebunan, mengatakan bahwa Kabupaten Subang kaya akan potensi Perkebunan, termasuk tembakau yang memiliki rasa khas dari daerah lainnya.


Lilis berharap TTF mesin perajang ini dapat meningkatkan produktivitas para petani. Ia mengatakan bahwa hasil rajangan dari kelompok tani caringin ini terkenal dengan kehalusan dan hasil dari mesin pun juga tidak kalah halus dengan yang biasa dilakukan secara manual.


“Hasil rajangan tembakau di sini memang sangat halus, dan itu menjadi pembeda dari kami, apalagi kebanyakan tembakau di sini tidak dipasarkan untuk pabrik namun ini permintaan khusus oleh para perokok,” tutur Lilis.


Sementara itu, Ketua kelompok tani tembakau Komarudin mengaku sangat terbantu dengan adanya TTG mesin dari dosen Polsub. Dengan alat ini, ia bisa bisa menghemat waktu hingga tiga setengah jam. 


“Biasanya kami membutuhkan sekitar 6 jam untuk proses perajangan. Namun, setelah kami coba, mesin ini bisa membantu kami untuk melakukan perajangan selama 2,5 jam saja dengan kuantitas yang sama,” ungkap Komarudin. (Polsub/Nan/Cecep)