Tingkatkan Omzet UMKM via Workshop Digital Marketing
Jakarta, Ditjen Diksi – Peran strategis yang dilakukan oleh Kemendikbudristek dalam pembangunan berkelanjutan, yakni dengan melakukan sinergi antara pendidikan dan kebudayaan dengan sektor perekonomian guna memberikan dampak yang besar bagi pembangunan bangsa. Demikian ditegaskan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dalam workshop bertajuk “Marketing Strategy” secara daring (18/10). Acara yang digelar oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) tersebut merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan menuju acara puncak Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) Tahun 2021 yang bertemakan “Aroma Maluku”.
“Mulai hari ini kita akan memantapkan langkah untuk menyelenggarakan Gernas BBI dengan tema ‘Aroma Maluku’. Salah satu program utama adalah pelatihan digital marketing untuk pelajar vokasi. Pelatihan digital marketing dilaksanakan dari Kominfo dan pegiat UMKM untuk memberikan wawasan dan keahlian dalam onboarding pendidikan vokasi,” jelas Nadiem.
Nadiem menambahkan, sejalan dengan tema “Aroma Maluku” akan mendorong UMKM di Maluku guna mempromosikan narasi rempah dan kekayaan Maluku melalui digital marketing.
Sementara itu founder INFINA Oktora Irahadi menjelaskan, di era industri 4.0 yang setiap sektor mulai beralih menuju digitalisasi, maka penting bagi pelaku usaha untuk memahami digital marketing guna meningkatkan omzet penjualan. Terlebih, di masa krisis akibat adanya pandemik. “Bicara digital marketing itu bicara kita mencoba. Kalau kita bisa bikin konten seminggu 5, mana konten yang paling work dan paling berhasil, minggu depannya kita bisa bikin konten yang work. Yang paling penting, kita tahu target kita siapa. Pasarnya dulu kita tahu, baru kita sesuaikan. Bicara digital marketing itu kita harus testing.. testing.. testing,” jelasnya.
Hal serupa disampaikan oleh founder Gorengin.id Wildanshah, bahwa memahami digital marketing memang penting. Akan tetapi, ada empat aspek yang juga tidak kalah pentingnya dalam mengembangkan bisnis di era yang serba digital, yakni (1) pemahaman mengenai digital marketing, (2) memahami siapa target pasar, (3) tidak harus melayani semua segmentasi, serta (4) autentik.
“Please jangan serakah untuk melayani semua segmentasi pasar. Kalau kita melayani semua orang, kita tidak punya identitas bisnis karena kita sekarang menghadapi kapital,” ujar Wildan.
Bicara mengenai pemasaran, tambah Wildan, beberapa hal yang perlu diperhatikan selain segmentasi pasar, yakni diferensiasinya yang membedakan produk kita dengan produk lainnya, kemudian kontribusi sosial kepada konsumen atau masyarakat. (Diksi/Tan/AP/KR)