Ingin Jadi Terapis Internasional? Simak Tipnya dari Terapis Profesional Ini!

Ingin Jadi Terapis Internasional? Simak Tipnya dari Terapis Profesional Ini!

Tashkent, Ditjen Vokasi - Beberapa orang masih banyak yang ingin mengembangkan karier di luar negeri dan bekerja sebagai terapis internasional, khususnya bagi para alumni kursus spa. Hal ini bukan tanpa alasan. Menjadi terapis internasional memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan metode terapi dan budaya yang beragam dan membuka peluang baru.


Ni Komang Lilies Margaretha Putri, alumnus kursus spa di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bali Citra International, pun meniti karier terapis internasional di Uzbekistan melalui program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK). Berkat prestasinya selama kursus dan berkarier, ia bahkan mendapatkan penghargaan sebagai Lulusan Program PKK Sukses dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi pada Malam Penghargaan Pendidikan Vokasi Nonformal Berprestasi 2023.


Dengan jam terbang dan juga pengalamannya di bidang terapis 

internasional, Margareth pun memberikan beberapa tip bagi peserta didik kursus spa yang hendak berkarier ke luar negeri. Berikut adalah penjelasannya.


  1. Mental dan Pikiran yang Tidak Monoton

Bekerja di luar negeri membutuhkan mental yang kuat dan tidak mudah menyerah. Menurut Margareth, di negara tujuan akan sangat berbeda dengan di Indonesia. Terlebih tanpa adanya keluarga bekerja di luar negeri akan cukup berat tetapi memberikan pengalaman yang luar biasa. 


  1. Bekali Diri dengan Kompetensi

Hal terpenting berikutnya adalah dengan sungguh-sungguh meningkatkan kompetensi diri. Bekal selama kursus perlu menjadi pegangan sehingga dapat dengan maksimal saat bekerja di industri, terlebih di industri terapis internasional. Pada umumnya, LKP mempersiapkan beberapa materi kursus seperti spa dan pijat yang dapat dikuasai oleh peserta didik. Dengan adanya uji kompetensi setelah kursus, lulusan dapat diakui kompetensinya.


  1. Pelajari Budaya Negara yang Dituju

Setiap negara memiliki budaya yang berbeda, baik itu dari segi bahasa, kebiasaan, dan lain sepertinya. Maka dari itu, sebagai terapis yang akan bekerja keluar negeri sangat penting mempelajari budaya negara yang akan dituju. Selain itu, penting juga untuk memahami adat dan kepercayaan lokal agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal.


  1. Mencari Teman untuk Bertumbuh

Tak hanya masalah kompetensi, Margareth juga berpesan agar lulusan kursus spa dapat mampu mencari teman di negara tujuan. Oleh karena itu, aktif dalam mengikuti komunitas terapis atau pekerja migran bisa membantu seseorang untuk memiliki teman sehingga memiliki tempat diskusi dan membantu satu sama lain.


Menjadi terapis internasional adalah pekerjaan yang menantang tetapi penuh peluang. Selain mendapatkan pendapatan yang jauh di atas upah gaji Indonesia, bekerja di luar negeri juga bisa meningkatkan karier saat pulang ke tanah air di bidang manajerial. Dengan mempersiapkan diri dengan baik dan terus belajar, Sobat Vokasi dapat menemukan peluang besar di dunia global. (Zia/Cecep)