Ciptakan Generasi Kreatif dan Bebas Judi Online, Polman Babel Latih Siswa SMKN 2 Sungailiat Buat Gim Sederhana

Ciptakan Generasi Kreatif dan Bebas Judi Online, Polman Babel Latih Siswa SMKN 2 Sungailiat Buat Gim Sederhana

Babel, Ditjen Vokasi - Dalam upaya mendukung peningkatan kualitas generasi muda, Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat mengadakan kegiatan edukasi bahaya judi online (daring) sekaligus pembuatan gim sederhana di SMKN 2 Sungailiat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.


Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (18-12-2024) ini menekankan dampak buruk judi online, terutama bagi kalangan pelajar. Judi online dinilai membawa dampak negatif tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga secara sosial dan psikologis.


Dalam pemaparannya, dosen Polman Babel, Muhamad Galy Njoman Ari Pribowo, menjelaskan bagaimana kecanduan judi online dapat menghancurkan masa depan generasi muda. Mereka yang terjerat sering kali kehilangan fokus dalam pendidikan, bahkan terjebak dalam utang akibat perilaku konsumtif yang tidak terkendali. Oleh karena itu, para siswa didorong untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan pribadi dan menjauhi aktivitas digital yang merugikan.


“Kami ingin siswa memahami bahwa judi online dapat merusak stabilitas finansial dan kehidupan sosial mereka,” ujarnya.


Sebagai alternatif, tim pengabdian dosen pembimbing pelatihan ini, Sidhiq Andriyanto, memberikan solusi kreatif melalui pelatihan pembuatan gim sederhana. Pelatihan ini menggunakan platform pemrograman yang mudah diakses sehingga siswa dari berbagai latar belakang dapat mengikuti.


“Kami ingin memberikan keterampilan praktis yang bisa menjadi bekal mereka di masa depan, khususnya di industri gim yang terus berkembang,” tambah Sidhiq Andriyanto.


Selama pelatihan siswa tidak hanya belajar tentang dasar-dasar pemrograman, tetapi juga diberi kesempatan untuk mengembangkan ide kreatif mereka sendiri. Kegiatan ini menjadi ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi potensi mereka di dunia teknologi sekaligus mengalihkan perhatian dari aktivitas digital yang kurang produktif, ungkapnya.


Pihak sekolah menyambut positif inisiatif ini. Salah satu guru SMKN 2 Sungailiat, Riky Ardiansyah, menyatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi para siswa di era digital. Pelatihan ini tidak hanya menambah wawasan mereka tentang bahaya judi online, tetapi juga memberikan keterampilan yang langsung dapat diterapkan.


“Antusiasme siswa terlihat selama kegiatan berlangsung. Mereka aktif bertanya saat sesi sosialisasi dan menunjukkan kreativitas dalam pelatihan pembuatan game,” katanya.


Kegiatan ini juga turut membuka wawasan siswa mengenai peluang karir di bidang teknologi, terutama industri gim yang sedang naik daun. Dengan keterampilan dasar yang telah diperoleh, siswa diharapkan termotivasi untuk mengembangkan kemampuan mereka di masa depan.


Program ini juga mencerminkan sinergi antara pendidikan tinggi dan sekolah menengah dalam menciptakan generasi muda yang unggul. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan dapat menjadi solusi untuk berbagai tantangan sosial, termasuk bahaya judi online yang semakin marak. (Polman Babel/Nan/Cecep)