Tim Inovokasi Polije Dorong Peningkatan Pemasaran dan Produksi Susu Kambing Senduro Sebagai Ikon Kota Lumajang

Tim Inovokasi Polije Dorong Peningkatan Pemasaran dan Produksi Susu Kambing Senduro Sebagai Ikon Kota Lumajang

Lumajang, Ditjen Vokasi -  Tim Inovasi Kreatif untuk Mitra Vokasi (Inovokasi) dari Jurusan Peternakan, Politeknik Negeri Jember (Polije) mengambil langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah dan pemasaran susu kambing Senduro yang merupakan ikon Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Salah satunya adalah melalui workshop bertema “Industri dan Manajemen Produksi Susu Bubuk”. 

 

Ketua Tim Inovokasi, Anang Febri Prasetyo, memaparkan bahwa kambing Senduro memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai ternak nasional. Hal tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1055/Kpts/SR.120/10/2014, di mana disebutkan bahwa kambing Senduro telah ditetapkan sebagai sumber daya genetik ternak lokal yang strategis.


“Kambing Senduro adalah ikon Kabupaten Lumajang dengan potensi besar untuk meningkatkan ekonomi pedesaan. Namun, saat ini susu yang dihasilkan oleh ternak ini masih kurang dimanfaatkan oleh peternak karena harga yang rendah dan minimnya nilai tambah,” jelas Anang.


Ari Setyawan, perwakilan dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Lumajang, mengungkapkan bahwa salah satu kendala utama pemasaran susu kambing adalah regulasi yang ketat.


“Produk susu harus memiliki izin BPOM untuk dipasarkan secara luas. Tanpa izin tersebut, hasil produksi hanya dapat dijual secara terbatas atau dikirim ke industri di luar Lumajang,” ungkap Ari.


Ia menambahkan, dinas terus berupaya mendampingi UMKM agar proses pengajuan izin BPOM menjadi lebih mudah. Hal ini diharapkan mampu membuka peluang pemasaran lebih luas bagi produk olahan susu kambing.


Dalam workshop tersebut, Anang juga menekankan pentingnya pengolahan susu segar menjadi susu bubuk sebagai solusi jangka panjang.


“Susu bubuk memiliki daya simpan yang panjang, mempermudah transportasi, penyimpanan, dan pemasaran. Produk ini sangat potensial untuk meningkatkan nilai jual susu kambing Senduro,” katanya.


Salah satu mitra Tim Inovokasi, Goatzilla Farm, telah memproduksi berbagai olahan susu kambing, seperti susu pasteurisasi, yogurt, kefir, dan sabun. Namun, kendala perizinan masih membatasi pemasaran produk-produk tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, kerja sama dengan CV Anugrah Sumber Susu, industri pengolahan susu bubuk yang memiliki izin BPOM, menjadi langkah penting.


Imron Rosadi, pemilik CV Anugrah Sumber Susu, menyambut baik inisiatif ini dan berharap dapat meningkatkan pemasaran dari CV Anugrah Sumber Susu.


“Kami siap bersinergi dengan UMKM seperti Goatzilla Farm untuk memproduksi susu bubuk kambing Senduro. Kami berharap program ini dapat meningkatkan pemasaran susu bubuk hingga tingkat nasional,” ujarnya.


Melalui sinergi antara UMKM, industri pengolahan, dan dinas terkait, tim Inovokasi Polije berharap, susu bubuk kambing Senduro dapat menjadi produk unggulan daerah Kabupaten Lumajang. Dengan pemasaran yang lebih luas dan bertaraf nasional, potensi ini diyakini mampu meningkatkan pendapatan peternak serta memperkuat ekonomi pedesaan.


“Kami optimis, melalui pendekatan ini, susu kambing Senduro tidak hanya menjadi ikon lokal, tetapi juga produk unggulan yang mampu bersaing di pasar nasional, bahkan internasional,” tutup Anang. (Polije/Nan/Cecep)