Tim Dosen Poliwangi Ubah Limbah Jerami Padi jadi "Bata" Ramah Lingkungan

Tim Dosen Poliwangi Ubah Limbah Jerami Padi jadi "Bata" Ramah Lingkungan

Banyuwangi, Ditjen Vokasi - Tim dosen Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) berinovasi dengan mengembangkan produk material maju green economy berbahan limbah jerami. Limbah tersebut diolah menjadi Material Interlock Concrete Straw Blocks  yang ramah lingkungan berupa Blok Jerami Beton Interlock (Beraton).


Inovasi Beraton ini sendiri telah diperkenalkan dan diaplikasikan pada Kelompok Pengrajin Bahan Bangunan di Desa Labanasem, Kecamatan Kabat,  Banyuwangi, Jawa Timur. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berjudul “Pemberdayaan Kelompok Pengrajin Bahan Bangunan dalam Pemanfaatan Limbah Jerami Padi untuk Inovasi Material Interlock Concrete Straw Blocks di Desa Labanasem Banyuwangi”. 


Ketua tim pelaksana sekaligus Ketua Program Studi D-4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Jalan dan Jembatan, Dora Melati Nurita Sandi, mengatakan bahwa Desa Labanasem dipilih karena mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. 


“Ada juga yang bergerak di bidang peternakan dan pengrajin atau pengusaha material bahan bangunan yang memproduksi material bahan bangunan berupa paving block, batako, gorong-gorong, dan sebagainya,” kata Dora. 


Dora sendiri merupakan salah satu dari empat dosen Poliwangi yang menciptakan inovasi Beraton selain Catur Bejo Santoso, Riza Rahimi Bachtiar, dan Zulis Erwanto.


Menurut Dora, saat ini kelompok mitra belum tersentuh teknologi dan inovasi material maju green economy. Oleh karena itu, tim dari Poliwangi berinisiatif untuk memperkenalkan inovasi material maju beraton sebagai material dengan bahan baku campuran cacahan jerami padi yang ramah lingkungan tanpa proses pembakaran, ekonomis, efisien, praktis, dan berdaya saing. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan taraf ekonomi mitra.


“Beraton ini adalah modifikasi material bahan bangunan batako yang berbahan campuran limbah cacahan jerami padi yang berfungsi sebagai fiber,” tambah Dora. 


Menurut Dora, dipilihnya bahan baku limbah jerami karena selama ini bahan tersebut limbah tersebut belum begitu dimanfaatkan dengan baik oleh petani. Terlebih, setiap masa panen materialnya cukup melimpah, bahkan sebagian besar limbah jerami padi dibakar oleh para petani. 


Tim dari Poliwangi sendiri telah mendaftarkan paten sederhana invensi produk material maju Beraton ini melalui Sentra KI Poliwangi. Panten yang diajukan berupa berupa bata interlock berbentuk balok berbahan campuran pasir, semen, pasir, kalsium dan cacahan jerami padi. (Poliwangi/Nan/Cecep)