Lakukan Langkah Ini untuk Tingkatkan Citra Satuan Pendidikan Vokasi
Yogyakarta, Ditjen Vokasi - Dalam era digital yang terus berkembang, citra satuan pendidikan vokasi menjadi kunci penting. Maka dari itu, satuan pendidikan vokasi pun diharapkan mampu membangun kepercayaan publik menggunakan langkah yang tepat. Salah satu caranya adalah melalui strategi kehumasan dan publikasi yang terencana.
Beberapa perguruan tinggi vokasi (PTV) membagikan praktik baiknya dalam pelaksanaan dan pengelolaan bidang kehumasan dan publikasi. Paparan tersebut terangkum dalam kegiatan Refleksi Capaian Pelaksanaan Kerja Sama dan Kehumasan di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Tahun 2024 di Yogyakarta pada 13—15 November 2024.
Kegiatan ini dapat menjadi menjadi saling berbagi praktik baik kepada satuan pendidikan vokasi lainnya sehingga mampu untuk menerapkan strategi kehumasan di instansi masing-masing.
Pengelolaan Laman yang Efektif
Website institusi harus menjadi sumber informasi utama. Menurut Kepala Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerja Sama, Politeknik Negeri Jember (Polije), Agus Riyanto, selaku narasumber, laman yang bagus adalah wajah satuan pendidikan.
“Laman adalah jembatan komunikasi dengan calon mahasiswa, mahasiswa, dan masyarakat,” ungkap Agus.
Lebih lanjut, Agus pun menjelaskan bahwa sebuah laman resmi yang dikelola dengan baik akan menjadi sumber informasi yang akurat dan terpercaya. Konten yang disajikan harus selalu relevan dan up-to-date. Oleh karena itu, isi konten dari laman pun harus beragam, mulai dari profil, berita, pengumuman, prestasi mahasiswa dan dosen, hasil penelitian, dan informasi lainnya.
“Agar informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pengguna, desain laman menarik dan user-friendly,” tambah Agus.
Aktif di Media Sosial
Media sosial adalah alat yang sangat baik untuk mempromosikan program dan pencapaian institusi. Wakil Direktur Bidang Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Sistem Informasi, Politeknik Negeri Semarang (Polines), Dianita Ratna Kusumastuti, pun mengungkapkan satuan pendidikan vokasi dapat menggunakan platform, seperti Instagram, Facebook, atau TikTok untuk menampilkan kisah sukses alumni, kegiatan siswa, dan kolaborasi dengan mitra industri.
“Bagi sebuah perguruan tinggi seperti Polines, platform digital bukan hanya sekadar tren, melainkan sebuah keharusan untuk membangun citra positif dan meningkatkan engagement,” terang Dianita.
Dalam paparannya Dianita pun menekankan untuk mengutamakan konsep konten media sosial yang bersifat personal serta tema keseharian mahasiswa . Dengan begitu akan lebih banyak engagement yang akan diperoleh. Selain itu, kualitas gambar dan jadwal posting konten pun menjadi hal yang harus diperhatikan.
Terbukanya Informasi Publik
Tidak hanya aktif media sosial tetapi juga kualitas layanan publik pun harus diperhatikan oleh satuan pendidikan vokasi. Eko Win Kenali selaku Penanggung Jawab Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), Politeknik Negeri Lampung (Polinela) dalam paparannya menyampaikan bahwa keterbukaan informasi publik (KIP) merupakan unsur penting bagi institusi pendidikan dalam dalam meningkatkan kualitas layanan publik.
“Hal yang utama adalah penyediaan layanan informasi dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas,” tegas Eko.
Kesuksesan PPID di Polinela tidak terlepas dari integrasi KIP dalam Rencana Strategis (Renstra). Hal ini pun dapat diimplementasi pula oleh satuan pendidikan vokasi lainnya demi mewujudkan keterbukaan informasi layanan publik yang lebih efektif. Tak hanya itu, Polinela pun melibatkan mahasiswa dalam pengelolaan kehumasan.
Eko menerangkan, “Mahasiswa dilibatkan secara aktif sebagai admin dalam pengelolaan media sosial program studi. Sebagai kompensasi, mahasiswa tersebut mendapatkan kompensasi pemotongan UKT.” (Zia/Cecep)