Tembus Omzet Puluhan Juta, SMKN 3 Magelang Kebanjiran Orderan Kue Kering Lebaran

Tembus Omzet Puluhan Juta, SMKN 3 Magelang Kebanjiran Orderan Kue Kering Lebaran

Magelang, Ditjen Vokasi PKPLK – Hari Raya Idulfitri adalah salah satu momen yang dinantikan bagi umat muslim. Pada momen ini, setiap dari kita berkesempatan untuk saling bersilaturahmi dan saling memaafkan. 


Untuk menyambut momen tersebut, biasanya masyarakat menyiapkan berbagai hidangan khas lebaran, seperti rendang, ketupat, dan opor ayam. Selain itu, momen lebaran juga identik dengan kue kering, seperti nastar, kastengel, dan putri salju. Tidak heran jika pada momen ini membuat permintaan kue kering di pasaran semakin meningkat. Permintaan kue tersebut juga terjadi di SMKN 3 Magelang, Jawa Tengah. 

Menjelang Hari Raya Idulfitri, SMKN 3 Magelang, melalui Konsentrasi Keahlian Tata Boga kebanjiran orderan kue kering. Melalui kegiatan project based learning (PBL), para siswa kelas XI dilibatkan dalam projek pembuatan kue kering untuk Hari Raya. 

Sharika Luwih, guru Konsentrasi Keahlian Tata Boga, SMKN 3 Magelang, menyampaikan bahwa program PBL yang dijalankan di sekolah memungkinkan siswa untuk belajar sekaligus berbisnis. Masing-masing kelas membentuk struktur organisasi dan pembagian tugas dalam projek ini. Selama kurang lebih dua minggu hari efektif pembelajaran, siswa dalam satu kelas mengatur proses pembuatan kue kering dan melaksanakan tugas sesuai pembagian. 


“Dengan kegiatan PBL, siswa berkesempatan melatih kemandirian, gotong royong, tanggung jawab, dan kejujuran. Selain itu, siswa juga belajar mengelola usaha dan kemandirian serta memupuk minat menjadi wirausaha di bidang kuliner,” ucap Sharika.



Setiap kelas didampingi tiga guru sebagai quality control produk yang dibuat untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga. Produk kue kering yang dibuat bervariasi. Setiap kelas menentukan jenis kue yang dibuat sesuai kesepakatan bersama. Beberapa produk yang dibuat adalah nastar, kastengel, kue kacang, strawberry thumbprint, kuker nutella, chocochips, putri salju dan palm cheese

Tidak disangka, antusiasme pelanggan begitu tinggi sehingga pesanan membanjiri setiap kelas. Pada minggu ke dua pesanan tiap kelas mencapai kurang lebih 300 toples per kelas dengan omzet sekitar 20 juta rupiah.

Kepala SMKN 3 Magelang, Mila Yustiana, menuturkan bahwa para siswa dapat belajar banyak dari PBL ini. Siswa belajar mengelola sebuah usaha kuliner secara langsung dan belajar menangani pesanan konsumen serta bertanggung jawab atas kualitas produk yang dibuat.

“Jiwa wirausaha muda perlu ditanamkan sejak dini. Persaingan di dunia kerja yang semakin ketat tidak menjadi halangan bagi mereka yang ingin berwirausaha. Justru ini adalah peluang yang bermanfaat untuk diri sendiri dan bisa membuka peluang kerja bagi orang lain,” ucap Mila.

Kualitas produk SMKN 3 Magelang tidak perlu diragukan lagi. Rasanya yang lezat membuatnya jadi incaran pecinta kue kering. Tak hanya dari lingkungan sekitar sekolah, pesanan juga datang dari pelanggan luar kota yang tertarik dengan kualitas dan rasa kue buatan siswa. Buat kamu yang berada di wilayah Magelang dan ingin mencari kue lebaran, kue kering dari SMKN 3 Magelang bisa menjadi pilihan yang perlu dicoba. (SMKN 3 Magelang/Aya/Dani)