Tak Berhenti Mencoba, Alumnus Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha Ini Jeli Melihat Peluang jadi MUA

Tak Berhenti Mencoba, Alumnus Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha Ini Jeli Melihat Peluang jadi MUA

Tasikmalaya, Ditjen Vokasi - Wirausaha di bidang tata rias pengantin menjadi tantangan sendiri bagi siapa pun yang ingin mencobanya. Tak heran, kursus ini pun masih populer di kalangan anak muda, khususnya menjadi keterampilan favorit di program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Hal ini pula yang dialami oleh Dedi Sopian, alumnus PKW di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Sanggar Molek, Tasikmalaya, Jawa Barat.


Sempat gagal melanjutkan jenjang SMA, ia pun akhirnya lulus paket C tahun 2023. Tak mau gagal di bidang pendidikan lainnya, berusia 25 tahun ini pun mencoba terus meningkatkan keterampilannya di bidang rias. Ia mengawali dunia usaha make up melalui tutorial di media sosial, seperti Instagram atau Youtube. Namun, hal itu belumlah cukup memahami secara intensif. 


“Terjun ke dunia usaha tata rias itu harus dari hati, ada ketertarikan menyukai lalu mendalaminya secara autodidak. Akan tetapi, akhirnya saya sadar, saya pun harus meningkatkan kompetensi dengan kursus,” ungkap Dedi.


Dedi menjelaskan bahwa keterampilan yang diajarkan dalam program PKW tak hanya berkaitan dengan tata rias pengantin ataupun cara berbusana pengantin, tetapi juga soft skills seperti bagaimana menghadapi customer yang baik, serta sopan dan tutur kata yang ramah.


Bantu Tingkatkan Potensi Diri dan Dapatkan Omzet


Bagi Dedi, ia sangat terbantu selama kursus PKW dan banyak manfaat didapat setelah kursus, terutama dalam mengembangkan potensi diri dan memberikan banyak peluang. Meskipun rias pengantin biasanya musiman, Dedi pun membuka jasa make up lainnya, seperti acara wisuda, make up artist (MUA), ulang tahun, acara pesta dan lainnya. Dengan cara itu, ia masih bisa mendapatkan pemasukan di luar usaha rias pengantin.


Modal dan alat-alat yang diberikan setelah program PKW selesai pun sangat membantu Dedi. Jiwa kewirausahaannya semakin meningkat karena dibekali dengan materi-materi kewirausahaan. Alhasil, berkat kreativitas dan keinginannya untuk selalu belajar keterampilan merias, kini ia telah memiliki 10 pelanggan tetap.


“Alhamdulillah, menjadi MUA banyak diminati di daerah Tasikmalaya, Ciamis, dan sekitarnya. Saya juga sering kali diundang sebagai narasumber dalam acara workshop dan beauty class,” kata Dedi yang meraup omzet Rp8 juta setiap bulannya berkat program PKW dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi ini. (Zia/Cecep)