SMK Ma’arif NU DIY Raih 4 Medali di Kompetisi Internasional
Yogyakarta, Ditjen Diksi – Pendidikan vokasi Tanah Air patut berbangga hati. Pasalnya, salah satu satuan pendidikannya, yakni SMK Ma’arif NU DIY, meraih 4 penghargaan sekaligus dalam Kompetisi Sains, Lingkungan, dan Teknik Internasional atau yang dikenal dengan World Science Environment and Engineering Competition (WSEEC) 2021 yang diselenggarakan secara daring pada 17-20 Juni 2021.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto pun mengungkapkan apresiasi yang luar biasa atas prestasi SMK Ma'arif 1 Temon dan SMK Ma’arif 2 Sleman dalam kompetisi WSEEC 2021 ini. “Suatu kebanggaan dari SMK Maarif NU menjadi bukti bahwa dari vokasi, walaupun di tengah pandemi, tetap berkesempatan dan hadir dalam mengharumkan nama bangsa di kancah internasional melalui kompetisi prestisius di bidang lingkungan dan teknik,” ujarnya.
Pada kompetisi tersebut, SMK Ma’arif 2 Temon berhasil meraih medali dengan judul riset “Waste Management Efforts on the Coast of Congot Beach, Kulon Progo, Yogyakarta Special Region (Upaya Penanggulangan Sampah di Pesisir Pantai Congot, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta). Selain itu, empat sekolah lainnya yang mendapatkan medali perunggu, yakni SMK Ma’arif 1 Wates yang mengangkat judul “Transformasi Tari Angguk Sripanglaras dari Tuntunan Menjadi Tontonan” (environment), SMK Ma’arif 1 Temon dengan judul “Analysis of The Effect of The Exitance of YIA on The Economic level Kaliwangan Kidul Hamlet Community Village Temon District Temon Kulon Progo 2021” (social science), SMK Ma’arif 2 Sleman dengan judul “The Values of Character Education From The Traditional Art of Kubro in Selingan Karang Talun, Ngluwar, Magelang” (social science), dan SMK Ma’arif Wonosari yangkat judul “Processing of Kimpul Flour Xanthosoma Sagittiolium a Raw Material for Making Noodles.
Tak ketinggalan, Dirjen Wikan juga berpesan agar prestasi SMK ini dapat menginspirasi satuan pendidikan vokasi lainnya untuk terus semangat berkarya, berinovasi, serta kreatif dalam mengaktualisasikan diri, termasuk mengikuti kompetisi. “Saya selaku pribadi maupun institusi mengapresiasi sekali kerja keras serta dedikasi tim dan guru pembimbing dalam mengikuti kompetisi WSEEC 2021 ini. Semoga ke depan terus berlanjut dan semakin banyak SMK yang berkolaborasi untuk berkarya dan saling mendukung untuk berkontribusi memajukan vokasi serta mengharumkan nama bangsa,” tambahnya.
Kompetisi yang diselenggarakan oleh Himpunan Ilmuan Muda (Indonesian Young Scientist Association atau IYSA) bekerja sama dengan Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia itu diikuti oleh 288 tim dari 21 negara, yakni Indonesia, AS, Thailand, Korea, Macedonia, Nigeria, Malaysia, Filipina, Puerto Riko, Turki, Hongkong, Makau, India, Rusia, Romania, Iran, Yaman, Afrika Selatan, Vietnam, Meksiko, dan Irak.
Senada dengan Wikan, Direktur SMK M. Bakrun juga menyatakan apresiasi setinggi-tingginya atas pencapaian yang diraih oleh SMK Ma’arif NU DIY yang turut mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional. Dirinya pun berharap, SMK NU DIY ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah vokasi lainnya untuk bisa melahirkan karya terbaik, dan meraih prestasi untuk mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
“Hal ini semakin membuktikan bahwa SMK tidak hanya kompoten dalam kejuruannya, namun juga lebih luas bisa mengembangkan dan berkonstribusi dalam bidang penelitian. Saya berharap ini bisa menginspirasi SMK lainnya untuk terus bersama-sama memaksimalkan potensi peserta didik untuk terus berkreasi dan berinovasi sesuai minat bakatnya,” tutur Bakrun. (Diksi/Tan/AP)