SMK Harus Cetak Wirausaha Sukses

Sukoharjo, Ditjen Diksi – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat SMK menyelenggarakan sosialisasi pengembangan program belajar, melanjutkan studi, dan wirausaha (BMW) bertajuk “Meraih Mimpi Bersama SMK” pada 12-14 Desember 2021 di Sukoharjo, Jawa Tengah. Acara tersebut diselenggarakan secara hybrid dan diikuti oleh 30 kepala SMP serta 18 kepala SMK.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto berharap, teroboson melalui “Meraih Mimpi Bersama SMK” ini dapat lebih diterima masyarakat. “Dengan bermimpi bisa menjadi pegawai atau wirausaha yang sukses, di situlah mimpi kita menjadi baik dan bermanfaat untuk yang lainnya,” ujarnya.

Wikan pun menjelaskan bahwa pendidikan SMK harus menghasilkan kompetensi. Karenanya, dibutuhkan pendidikan soft skill dan karakter yang kuat. “Jangan cuma jadi tukang yang tidak punya mimpi, tapi menciptakan enterpreneur yang juga bisa ‘nukang’,” tegasnya.

Wikan menambahkan, kurikulum baru SMK juga telah berubah guna memperkuat soft skill. “Silakan dipahami dan dilaksanakan. Jadi, ‘link and match’ harus tuntas, meraih mimpi bersama SMK harus dilakukan secara totalitas,” tuturnya.

Alhasil, perubahan cara mengajar juga ditujukan kepada guru-guru agar peserta didiknya menjadi lebih kompeten. “Pencapaian luar biasa SMK adalah mencetak pengusaha yang sukses daripada sekadar bekerja. Kita harapkan ke depan siswa paham dengan mimpi mereka,” ujar Wikan.

Sementara itu Direktur SMK Wardani Sugiyanto menyampaikan, tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut guna memberikan pemahaman mengenai pendidikan SMK serta pengembangan program yang dicanangkan kepada masyarakat luas. “Harapannya melalui kegiatan kita ini adalah agar anak-anak dapat paham tentang SMK,” ujarnya.

Wardani menambahkan, pengembangan konsep BMW tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan guna mengembangkan minat dan bakat peserta didik SMK agar menjadi lulusan yang mampu berdaya saing global dengan kompetensi yang dimilikinya.

Adapun Koordinator Bidang Peserta Didik Sutrianto menegaskan, program BMW yang diusung Direktorat SMK juga merupakan konsep yang memberikan ruang pada peserta didik dalam memilih masa depan sesuai dengan passion yang diminatinya. “Terkait dengan sosialisasi Meraih Mimpi Bersama SMK, ini merupakan salah satu program yang kita kembangkan, yaitu BMW. Jadi, anak-anak itu masuk ke SMK bukan karena terpaksa, tapi diharapkan sesuai dengan passion-nya,” tuturnya.

Senada dengan itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Kota Surakarta Suratno turut mendukung berbagai program yang diimplementasi oleh Direktorat SMK, termasuk BMW maupun project based learning (PBL) serta adanya SMK Pusat Keunggulan (PK).

“SMK itu yang utama memang bekerja, kemudian berwirausaha dan melanjutkan perguruan tinggi. Adapun untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK itu terus ditingkatkan, salah satunya melalui program SMK PK,” ujar Suratno.

Melihat antusiasme masyarakat yang mulai meningkat untuk melanjutkan pendidikan ke SMK, Kepala SMKN 4 Surakarta Wening Sukmanarwati menyampaikan adanya program Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) yang merupakan bagian dari SMK PK, yang menjadi salah satu upaya yang baik untuk dapat mengembangkan ekosistem pendidikan vokasi.

“Dengan adanya program GSM ini peran guru adalah fasilitator. Jadi, tidak ada lagi guru meninggalkan kelas. Guru akan membimbing anak-anaknya di kelas. Guru-guru juga akan mengajarkan siswa memecahkan masalah,” terang Wening.

Selain itu, Kepala SMKN 2 Surakarta Sugiyarso juga turut menyampaikan motivasinya kepada peserta didik agar dapat terus menjaga semangat untuk meraih impiannya. “SMK ternyata bukan sekolah kelas dua karena sekarang sangat luar biasa mendapat perhatian dari pemerintah, sehingga akan mendapatkan pelayanan pendidikan yang luar biasa. Yakinkan kalian bisa meraih mimpi bersama SMK,” jelasnya. (Diksi/Tan/AP)