Setahun Kursus, Langsung Kerja

Setahun Kursus, Langsung Kerja

Semarang, Ditjen Diksi – Lembaga kursus dan pelatihan (LKP) kini kian menjadi pilihan bagi calon peserta didik yang ingin cepat bekerja maupun beriwirausaha. Salah satu yang bisa menjadi pilihan adalah Lembaga Pendidikan Profesi (LPP) Graha Wisata Hotel School, yang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah. Meski menyajikan waktu kursus singkat hanya satu tahun, namun lembaga ini mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Bahkan, selesai kursus juga dijamin bekerja sesuai dengan keterampilan yang dimiliki.

 

Program kursus yang diawarkan di LPP Graha Wisata, yakni perhotelan dan kapal pesiar, airliness staff, culinary arts, sekretaris, public relation, serta komputer akuntansi.

 

Selama mengikuti kursus, skill yang dibutuhkan di dunia kerja bakal benar-benar diasah Graha Wisata melalui pelatihan materi teori maupun praktik.

 

Selain itu, peserta didik juga diberikan tambahan pengetahuan yang dapat mengasah skill, mental, karakter, dan attitude sehingga membentuk lulusan siap kerja. Instruktur di Graha Wisata sebagian besar dari kalangan praktisi profesional, yaitu orang-orang yang andal di bidang perhotelan, kapal pesiar, maskapai penerbangan, kuliner ataupun perbankan.

 

“Kami memahami bahwa cara paling baik untuk mempelajari skill baru adalah melalui bimbingan langsung dari ahlinya,” ujar Septian Edo, pengelola Graha Wisata.

 

Selain tenaga pengajar yang mumpuni, Graha Wisata juga melengkapi sarana pembelajaran praktik yang sudah sesuai dengan dunia industri, di antaranya adalah laboratorium housekeeping, bar, resto, kitchen, dan FO. “Itu semua ada untuk mendukung proses belajar,” kata Septian.

 

Bahkan, sebelum memasuki dunia kerja yang sebenarnya, peserta didik juga diberikan kesempatan untuk magang di industri selama 6 bulan. “Selain menambah ilmu, magang juga dapat menjadi gambaran bagi peserta didik tentang dunia kerja yang akan dijalaninya setelah lulus,” ujar Septian.

 

Kerja Sama WSA Malaysia 

Selain mempersiapkan lulusan siap kerja, Graha Wisata juga membangun kerja sama dengan sejumlah pihak, salah satunya dengan Lembaga Pendidikan Vokasi Perhotelan World Skill Academy (WSA) Malaysia.

 

Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) ini diteken Direktur LPP Graha Wisata, Heny Yuliastuti, dengan Presiden (CEO) World Skill Academy (WSA) Malaysia, Mr. V. K. Kumeresan, pada Juni 2022 lalu.

 

Menurut Heny, program tersebut memiliki keuntungan tersendiri, salah satunya melalui magang peserta didik di sejumlah hotel berbintang lima di negara Jiran tersebut. “Kami melihat adanya kesempatan berkarier yang sangat luas bagi lulusan Indonesia di Malaysia,” ujarnya.

 

Melalui program kerja sama ini, lanjut Heny, peserta didik Graha Wisata bisa menambah pengalamannya lewat program magang di Malaysia, bahkan bisa berlanjut bekerja di sana.

 

Dalam nota kesepahaman itu, disepakati bahwa Graha Wisata bersama WSA mempersiapkan lulusan unggul. “Kami sepakat bersama WSA Malaysia mempersiapkan sumber daya manusia kompeten yang akan berani bersaing di kancah nasional dan global,” kata Heny optimis.

 

Lebih jauh Heny menjelaskan, kerja sama ini sepenuhnya menyiapkan keahlian berstandar internasional. Hal tersebut sesuai visi misi Graha Wisata dalam mencetak tenaga ahli Indonesia yang mendunia. “Salah satunya dengan merancang kemitraan di dalam maupun luar negeri,” ujarnya.

 

Melalui kolaborasi semacam ini, Heny berharap dapat memperkuat adanya program magang internasional dan penyamaan kurikulum. Saat mengikuti program magang, mereka akan mendapat sentuhan kurikulum internasional American Hospitality Academy (AHA) yang dapat dimanfaatkan untuk berkompetisi di bursa kerja internasional di bidang perhotelan dan restoran.

 

Menurut Heny, negara-negara di kawasan Asia Tenggara, khususnya Malaysia, saat ini membutuhkan banyak tenaga hospitality untuk mengisi kekurangan SDM perhotelan.

 

“Ini merupakan peluang besar bagi hotelier Indonesia untuk mengembangkan karier di luar negeri, baik di hotel maupun kapal pesiar,” kata Heny.

 

Hanya saja persoalannya, sumber daya manusia dari Indonesia tidak mengantongi sertifikasi dan pengalaman internasional. Akibatnya, hotelier Indonesia kurang percaya diri untuk bersaing di mancanegara.

Dengan adanya program magang ini, kata Heny, para hotelier Indonesia memiliki kesempatan untuk menyiapkan diri secara intens sebelum memasuki pangsa pasar kerja di bidang perhotelan internasional.

 

“Kalaupun tidak memiliki minat untuk berkarier di mancanegara, para hotelier lulusan Graha Wisata yang telah memiliki pengalaman internasional dapat berkarier di dalam negeri,” ujar Heny. (Diksi/Bam/AP/NA)