Dukung Pertanian Berkelanjutan di Sragen, Dosen Polines Ciptakan Pompa Air Tenaga Surya

Dukung Pertanian Berkelanjutan di Sragen, Dosen Polines Ciptakan Pompa Air Tenaga Surya

Sragen, Ditjen Vokasi - Tim dosen Politeknik Negeri Semarang (Polines) mengembangkan teknologi tepat guna (TTG) berupa Pompa Air Tenaga Surya (PATS) yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Kelompok Tani Sragen, Jawa Tengah. 


Pengembangan teknologi Pompa Air Tenaga Surya oleh tim dosen Polines ini menjadi bagian dari praktik baik program pengabdian kepada masyarakat skema Program Penerapan Teknologi Tepat Guna (PPTTG) Inovokasi. Pompa air ini berfungsi menjaga sirkulasi air yang berkelanjutan sehingga tanaman melon dalam sistem hidroponik kelompok tani dapat menerima suplai nutrisi yang konsisten. 


Dwiana Hendrawati selaku ketua tim mengatakan bahwa pengembangan inovasi ini melibatkan mahasiswa lintas jurusan, yakni dari Program Studi Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi, Teknologi Rekayasa Komputer, dan Komputerisasi Akuntansi.


Menurutnya, program ini fokus pada penerapan inovasi teknologi untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh para petani, terutama dalam menjaga kontinuitas pengaliran dalam sistem budi daya melon hidroponik (Kelompok Sumber Tani).  Pengoperasian pompa air ini juga mendukung sistem bioflok yang digunakan untuk pengembangbiakan ikan lele dengan sistem bioflok pada Kelompok Perikanan Amanah di Sragen. 


“Pemanfaatan sel surya ini menawarkan solusi yang ramah lingkungan sekaligus ekonomis bagi para petani,” kata Dwiana.


Dengan menggunakan energi terbarukan dari matahari, lanjut Dwiana, ketergantungan pada listrik konvensional dapat dikurangi. Hal tersebut dapat menghemat biaya operasional dan mengurangi jejak karbon. Hal ini sejalan dengan visi pertanian berkelanjutan yang menekankan efisiensi sumber daya dan keberlanjutan lingkungan. 


“Melalui penerapan teknologi ini, kami berharap dapat membantu petani melon hidroponik dan lele bioflok di Sragen untuk meningkatkan produktivitas mereka, sekaligus mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan,” ujar Dwiana.  


Dengan adanya inovasi ini, Kelompok Tani Sragen diharapkan dapat terus meningkatkan hasil pertanian mereka, baik dalam kualitas maupun kuantitas. Lebih dari itu, penerapan energi terbarukan dalam sektor pertanian ini juga memberikan contoh nyata tentang bagaimana teknologi dapat diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan. 


Program yang dilaksanakan oleh Polines ini bukan hanya sekadar memberikan solusi teknologi, tetapi juga memberdayakan masyarakat petani untuk bisa lebih mandiri dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi masa kini. 


“Ini adalah langkah maju yang diharapkan dapat diadopsi oleh kelompok tani lain di Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan iklim dan kebutuhan energi yang terus meningkat,” pungkas Dwiana. (Polines/Nan/Cecep)